Prasasti Sri Rama V Chulalongkorn Tertutup Longsor?

- 19 Oktober 2020, 21:05 WIB
KONDISI Sala (rumah khas Thailand) tempat situs Raja Siam (Thailand) Rama V Chulalongkorn dan Rama VII Pangeran Prajjathipok Paramintara, dan jalanan setapak  di bawah Curug Dago Kampung Curug, Kel. Ciumbuleuit, Kec. Cidadap Kota Bandung, yang diisukan tertutup longsor kondisinya masih aman.***
KONDISI Sala (rumah khas Thailand) tempat situs Raja Siam (Thailand) Rama V Chulalongkorn dan Rama VII Pangeran Prajjathipok Paramintara, dan jalanan setapak di bawah Curug Dago Kampung Curug, Kel. Ciumbuleuit, Kec. Cidadap Kota Bandung, yang diisukan tertutup longsor kondisinya masih aman.*** /Heriyanto Retno

PORTAL BANDUNG TIMUR.-

Situs Raja Siam (Thailand) Rama V Chulalongkorn dan Rama VII Pangeran Prajjathipok Paramintara, yang terletak persis di bawah Curug Dago aliran sungai Cikapundung diisukan longsor. Jembatan menuju Sala Thai (bangunan rumah khas Thailand) tempat dua prasasti Raja Rama V dan Rama VII tersimpan dikabarkan terputus reruntuhan material bebatuan dan tanah.

“Memang sejak siang hingga mala mini banyak warga berdatangan untuk melihat langsung kondisi di Curug Dago. Isunya macam-macam, ada yang mengatakan Curug Dago longsor, rumah Raja Thailand longsor tergerus aliran sungai, jembatan menuju rumah Raja Thailand tertutup tanah dan pohon bambu yang longsor karena hujan deras,” ujar Abah Ade, salah seorang sesepuh di Kampung Curug, Kel. Ciumbuleuit, Kec. Cidadap Kota Bandung dimana Situs Raja Siam (Thailand) Rama V Chulalongkorn dan Rama VII Pangeran Prajjathipok Paramintara berada, Senin 19 Oktober 2020 malam.

Semua kabar tersebut menurut Abah Ade, tidak ada yang benar. Setelah dirinya melihat langsung ke lokasi, kondisi situs Raja Siam masih aman tidak berubah sama sekali. “Memang jalanan setapak menuju situs didekat tebing yang curam menuju jembatan tertutup tanah lumpur, tapi bukan berarti karena longsor dan masih dapat dilalui,” terang Abah Ade.

Baca Juga: Markas Societeit Ons Genoegen Direhabilitasi

Namun demikian masyarakat sekitar situs yang sering terjadi longsor akibat terangkat pohon tumbang berharap perhatian pemerintah agar dilakukan penanganan. Disejumlah titik yang ditanami bambu menuju situs sangat rawan dan sering terjadi longsor.

Berdasarkan catatan, terakhirkali renovasi Sala Thai (bangunan rumah khas Thailand) di Situs Curug Dago dengan dua prasasti Raja Rama V dan Rama VII dilakukan PTT Exloration and Production Publik Company Limited (Perusahaan minyak  Thailand yang beroperasi di Indonesia ) pada bulan Agustus 2010. Sebulan kemudian diresmikan oleh Wali Kota Bandung pada masa itu H. Dada Rosada beserta Duta Besar Thailand Mr Thanatip Upatising.

Pihak Pemrov Jabar maupun Pemkot Bandung melalui dinas dan instansi terkait tidak melakukan upaya perbaikan dengan dalih penanganan situs jadi tanggungjawab Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten. Selain itu, pihak Pemrov Jabar dan Pemkot Bandung tidak melakukan penataan kawasan dikarenakan kawasan wana wisata menjadi bagian dari Wana Wisata Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda. (heriyanto)***

Baca Juga: Hak Cipta Karya Foto

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x