Syaiful Huda, Isu Kewargananegaran Menjadi Sangat Penting Dimasa Mendatang

- 28 Oktober 2020, 18:48 WIB
KETUA Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia Syaiful Huda (kanan) saat melakukan dialog dengan Ketua Umum Komite Permainan Rakyat dan Olah raga Tradisional Indonesia  (KPOTI)  Zaini Alif (dua kanan) dan budayawan Bambang Q Anees serta Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jumadi, terkait pembetukan karakter dikaitkan dengan permainan dan olahraga tradisional.***
KETUA Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia Syaiful Huda (kanan) saat melakukan dialog dengan Ketua Umum Komite Permainan Rakyat dan Olah raga Tradisional Indonesia (KPOTI) Zaini Alif (dua kanan) dan budayawan Bambang Q Anees serta Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jumadi, terkait pembetukan karakter dikaitkan dengan permainan dan olahraga tradisional.*** /Heriyanto Retno/

PORTAL BANDUNG TIMUR.-

Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia Syaiful Huda ingatkan kaum perempuan jangan sampai menjadi bagian menciptakan agama menjadi dogmatis. Gerakan pemuda yang konsen terhadap isu kewarganegaraan harus terus dilakukan.

“Saya merasa prihatin dengan hasil survey yang menunjukan 67 persen perempuan yang seharusnya menjadi ibu dengan membelai anaknya kasih sayang, mengajarkan anaknya dengan ahlakul karimah dan lagu, justru mengajarkan agama sangat dogmatis.

Hasil survey membuktikan para ibu ibu dan perempuan ini menjadi bagian dari menguatkan terjadinya trasformasi penananaman nilai agama kepada putera puterinya menjadi sangat dogmatis dan kaku,” ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda saat menyampaikan Orasi Budaya pada acara Orasi Budaya Syaiful Huda bertajuk Menumbuhkan Semangat Sumpah Pemuda Melalui Serat Serat Kebudayaan di El Hotel Royal Jalan Merdeka Bandung. 

Baca Juga: Kenapa Pemain Inggris Dihargai Begitu Mahal

Dikatakan Syaiful,  hasil survey tersebut akan sangat membahayakan dimasa yang akan datang. Karena ketika agama dipergunakan untuk pisau dokmatisme dan kaku.

Melahirkan anak yang tidak inovatif, tidak menjadikan agama sebagai bagian dari pelukan ahlak dan kecerdasan, tapi membawa agama menjadi panji panji yang siap dikobarkan  apa yang disebut sebagai saya paling benar saya paling baik dan yang lain paling salah.

“Karena itu sekalil agi, kepada  generasi muda saya ingatkan isu kewargananegaran menjadi penting dimasa masa yang akan datang. Saya membayangkan tahun yang akan gerakan anak muda yang konsen kepada isu kerwarganaegaran ini bisa direalisasikan di Kota Bandung, karena  gerakan perubahan selalu dilakukan di Bandung dan di Bandung ini kita semuanya siap mewarisi tiga nilai-nilai dari teks Sumpah pemuda,” pungkas Syaiful. (heritanto)**

Baca Juga: Paradigma Tata Ruang Berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS)

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x