The Creativity of Mask Dance Tandai 54 Tahun Kiprah Indrawati Lukman Bersama Studio Tari Indrawati Lukman

- 1 Desember 2022, 07:47 WIB
The Creativity of Mask Dance ‘Tembang Asmara di Purnama’ menandai 54 tahun kiprah Sseniwati senior Indrawati Lukman bersama  Studio Tari Indrawati Lukman  di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat.
The Creativity of Mask Dance ‘Tembang Asmara di Purnama’ menandai 54 tahun kiprah Sseniwati senior Indrawati Lukman bersama Studio Tari Indrawati Lukman di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat. /Foto : Rochman/

Petani buruk rupa itu lalu bertemu Paman dan Bibi Wakul, sepasang suami istri, dua petani tua yang miskin yang mengangkat Jaka Bluwo jadi anaknya. Paman dan Bibi Wakul selalu mengeluh bahwa tanah ladangnya terus menerus gersang. Ternyata Jaka Bluwo adalah petani sakti, dia lalu mengubah tanah gersang milik Paman dan Bibi Wakul menjadi subur dan hijau.

 The Creativity of Mask Dance ‘Tembang Asmara di Purnama’.
The Creativity of Mask Dance ‘Tembang Asmara di Purnama’.
Meski kehidupan mereka berubah dengan ladang yang subur, namun Jaka Bluwo selalu melamun jika malam tiba. Ternyata Jaka Bluwo yang buruk rupa jatuh cinta pada Putri Candrakirana yang cantik jelita. Jaka Bluwo meminta pada dua orang tua angkatnya untuk melamar putri raja.

Dengan berat hati Paman dan Bibi Wakul melamar Putri Candrakirana, ternyata lamarannya telah didahului oleh Raja Arnol, raja raksasa yang sakti. Keduanya lalu bertarung memperebutkan Candrakirana. Raja Arnol kalah. Jaka Bluwo berubah kembali menjadi Pangeran Panji dan bersatu kembali dengan titisan Dewi Anggraeni yaitu Putri Candrakirana. (heriyanto)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x