The Mirror of Print, Apresiasi Seni Grafis Kontemporer Bagi Masyarakat Luas

- 17 Maret 2023, 19:50 WIB
Sejumlah karya senin grafis kontemporer dipamerkan dalam Pameran The Miror of Print
Sejumlah karya senin grafis kontemporer dipamerkan dalam Pameran The Miror of Print /Katalog The Miror of Print

PORTAL BANDUNG TIMUR -  ArtSociates menggelar pameran seni cetak grafis The Mirror of Print: Exploring Identity and Representation through Contemporary Printmaking untuk memamerkan karya seni cetak grafis para seniman tersebut di atas di Lawangwangi galeri mulai tanggal 17 Maret sampai 6 Mei 2023. Pareman tersebut dilaksanakan setelah menimbang karya-karya luar biasa dari para seniman terpilih, setelah mereka menyelesaikan program residensi seniman. 

Disebutkan, seni cetak grafis kontemporer dengan teknik manual secara fisik, saat ini dinilai semakin kuat posisi tawarnya di dalam medan seni rupa kontemporer global di tengah kehadiran NFT (Non-Fungible Token) sebagai platform baru pada seni grafis digital.

“Pameran ini merupakan komitmen ArtSociates untuk memajukan apresiasi seni grafis kontemporer kepada masyarakat luas saat ini, setelah kami menyelenggarakan pameran ‘Tarung Grafis’ di tahun lalu di galeri ini dengan melibatkan seniman dari Yogyakarta, Bandung dan Bali,” ujar Andonowati, Direktur ArtSociates, di Lawangwangi galeri, Bandung, Jumat, 17 Maret 2023.

Dijelaskan, kerjasama ArtSociates dengan studio grafis Habben Drucken dan Devfto Print Institut diwujudkan dengan pelaksanaan program residensi seniman pada tahun 2022; memilih 10 (sepuluh) seniman untuk diberi kesempatan untuk mempelajari serta menyempurnakan pelbagai teknik karya seni cetak grafis yang sudah dimiliki oleh seniman. Para seniman pilihan itu adalah: Etza Meisyara, Yogie Ginanjar dan M. Akbar, Beatrix H, Chandra Rosselini, Deni Rahman, Maharani Mancanagara, Mujahidin Nurrahman, Nyoman Wijaya, Erik Rifky. Mereka menggunakan berbagai teknik cetak grafis, antara lain: teknik-foto cetak dalam (photo intaglio), teknik cetak saring (screenprint), teknik cukil kayu (woodcut), teknik cetak lino (linocut), dan teknik cetak datar/litografi (litography).

Sementara itu, kurator pameran The Mirror of Print: Exploring Identity and Representation through Contemporary Printmaking, Sudjud Dartanto, menyatakan, selain mempertimbangkan identitas seni cetak grafis dengan kekhasan mediumnya (medium specificity), intensi kurasi ini juga kiranya dapat dibicarakan dalam kuasi seni kontemporer yang memungkinkan seni cetak grafis dapat dimengerti sebagai media representasi atas berbagai kompleksitas wacana identitas.

Hal senada juga dikatakan master print di Devfto Print Institut, Devy Ferdianto. Menurut dia, proses residensi para seniman terpilih itu sangat menarik dan membuka kemungkinan tantangan baru di wilayah eksplorasi artistik juga teknik grafis tertentu.

Pecinta seni dan masyarakat luas dapat mengapresiasi karya seni cetak grafis kontemporer untuk melihat pengetahuan – pengetahuan seni yang eksploratif dengan ciri khas bahasa rupa yang jadi identitas artistik senimannnya melalui pameran di Lawangwangi galeri ini.

“Bagi khalayak umum, kurasi ini mengundang Anda untuk merefleksikan peran seni dalam membentuk pemahaman kita tentang kompleksitas wacana identitas dan representasi, dan secara khusus untuk medan seni, kurasi ini berharap dapat menginspirasi cara pandang baru mengenai kompleksitas wacana identitas dan representasi dalam seni cetak kontemporer,” pungkas Sudjud Dartanto, Lawangwangi-ArtSociates, Bandung, Jumat (15/3) siang.

Sebelum pameran ini, seniman asal Prancis, Laurent Millet, sudah memajang karyanya di perhelatan Bandung Photo Triennale dan pameran lainnya di Titik Dua, Ubud-Bali. Seniman-seniman lain dari tanah air maupun dari mancanegara akan mengikuti program residensi seniman di seni grafis kontemporer di bulan-bulan selanjutnya sepanjang tahun 2023.***

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x