Gedung Kesenian Pusat Pengembangan Kebudayaan Kembali Hidup

- 26 Mei 2023, 07:32 WIB
Penampilan pesilat dari Paguron Pencak Silat Gelar Pusaka Pusat saat menunjukan kemampuan pada evaluasi kegiatan di Gedung Pusat Pengebangan Kebudayaan Jalan Naripan Bandung.
Penampilan pesilat dari Paguron Pencak Silat Gelar Pusaka Pusat saat menunjukan kemampuan pada evaluasi kegiatan di Gedung Pusat Pengebangan Kebudayaan Jalan Naripan Bandung. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Ujian Akhir Semester Jurusan Tari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung yang berlangsung di Gedung Pusat Pengembangan Kebudayaan sepanjang Kamis 25 Mei 2023 menjadi suguhan sangat menarik. Setidaknya bagi sejumlah masyarakat yang berkesempatan lewat Jalan Naripan Kota Bandung dan sejumlah driver gojek maupun grab yang biasa singgah ke Gedung PPK yang dikelola UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat.

Sejak pagi hari hingga menjelang sore ada 76 orang mahasiswa jurusan tari untuk program S1 dan D4 yang akan melaksanakan ujian akhir semester. Mereka akan tampil utuh mempertunjukan tarian dengan kostum dan make up lengkap serta diiringi dengan pemain nayaga.

“Pasca pandemi Covid-19, sejak tahun 2020 hingga akhir 2022 otomatis gedung pertunjukan PPK yang biasanya rutin dipergunakan untuk kegiatan berkesenian tidak dipergunakan. Kalaupun ada hanya gedung bagian depan untuk kegiatan pameran seni rupa atau lukisan dan juga pameran foto serta diskusi kecil saja,” terang Gunawan Fitriyana penanggungjawab pengelolaan Gedung Pusat Pengembangan Kebudayaan.

Baca Juga: 26 Provinsi Nyatakan Siap Ikuti TKTB XXII 2023 di Taman Budaya Jawa Barat

Gedung yang pada masa lalu dikenal dengan sebutan Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan yang sempat roboh bagian atap bagunan pada Juli 2016 dan memaksa para seniman melakukan aksi seni Jeprut dengan bertelanjang dada, menurut Gunawan Fitriyana hampir setiap hari tidak pernah sepi aktivitas berkesenian.

“Dalam sehari ada dua hingga enam sanggar seni yang mempergunakan untuk berlatih, mulai dari sanggar tari, teater, olah vokal serta musik hingga kesenian tradisi juga ada, bahkan tidak terbatas anak tertentu saja, mulai dari anak usia dini yang berlatih tari jaipongan dan pencak silat, juga orang tua lansia yang masih beraktivitas seni tembang Sunda dan juga musik keroncong,” ujar Gunawan Fitriyana.

Kini pasca pandemi Covid-19 menurut Gunawan Fitriyana, sebagaimana instruksi dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat melalui Kepala UPT Pengembangan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, aktivitas berkesenian kembali dihidupkan. “Alhamdulillah sekarang ini, bukan hanya pameran lukisan rutin serta diskusi kecil saja yang dilaksanakan,  sejumlah sanggar tari dan kesenian tradisi seperti pencak silat, degung dan lainnya mulai kembali berlatih,” ujar Gunawan Fitriyana.

Mahasiswi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung saat melakukan ujian tari di Gedung Pusat Pengembangan Kebudayaan di Jalan Naripan Kamis 25 Mei 2023.
Mahasiswi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung saat melakukan ujian tari di Gedung Pusat Pengembangan Kebudayaan di Jalan Naripan Kamis 25 Mei 2023.
Selain dari jurusan tari ISBI Bandung yang mengelar latihan dan juga ujian akhr semester menurut Gunawan Fitriyana, juga dari seni rupa ITB, Unpas, Maranatha serta UPI juga secara rutin menampilkan karyanya dalam rangka ujian semesteran maupun ujian akhir. “Jadi Alhamdulillah hingga Desember untuk latihan ruangan sudah rutin penuh digunakan dan untuk pegelaran juga sudah ada,” terang Gunawan Fitriyana.

Terhadap penggunaan fasilitas di Gedung PPK maupun gedung lainnya yang berada dibawah pengelolaan UPTD Pengembangan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, seperti Gedung Kesenian Rumentang Siang, Rumah Angklung, Rumah Sejaran Inggit Garnasih dan lainnya tidak dipungut biaya sepersenpun.

“Hanya saja ada prosedur  yang harus ditempuh seperti proposal pengajuan penggunaan, serta izin penggunaan dan juga izin keramaian dari lingkungan maupun dari kepolisian, bahkan khusus di Gedung PPK harus ada izin dari Dinas Perhubungan karena lokasi gedung yang berada di jalan protokol nasional,” terang Gunawan Fitriyana yang berharap Gedung Pusat Pengembangan Kebudayaan kembali menjadi ‘oase’ bagi kehidupan pelaku seni budaya dalam melakukan aktivitas dan berkreasi seni budaya.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x