Selama Covid-19 Museum Negeri Jawa Barat Tetap Menjaga Eksistensi

- 8 Oktober 2020, 23:24 WIB
PAMONG Budaya Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga melakukan pemeliharan Kereta Kencana Naga Paksi Liman yang menjadi master piece Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga.
PAMONG Budaya Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga melakukan pemeliharan Kereta Kencana Naga Paksi Liman yang menjadi master piece Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga. /Heriyanto Retno

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat masih belum mengijinkan kunjungan ke Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga. Selama masa pandemi Covid-19 Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga tetap berupaya mempertahankan eksistensi.

Demikian ditegaskan Plt Kepala Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Gungun Gumilang, Jumat 2 Oktober 2020 terkait dengan kondisi Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga. “Berdasarkan data UNESCO dan Dewan Museum Internasional (International Council of Museums-ICOM), sejak merebak wabah covid-19, 90% dari 85 ribu museum di dunia saat ini, tidak membuka kunjungan publik,” terang Gungun Gumilang yang akrab disapa Kang Bob

Lebih jauh dikatakan Kang Bob dari data ICOM tersebut tidak kurang dari 13% museum diperkirakan tidak akan pernah buka kembali setelah pandemi mereda alias tutup permanen. “Tapi Insyaallah museum yang dikelola Disparbud Jabar melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, baik Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Rumah Bersejarah Inggit Garnasih dan Gedung Indonesia Menggugat masih tetap terjaga dan terpelihara,” tegas Kang Bob Gun.  

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Mendapatkan Pengawalan Ketat

Dikatakannya, penutupan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga dilakukan sejak Maret 2020 berdasarkan Surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada Satuan Pendidikan, dan arahan Direktur Jenderal Kebudayaan terkait area layanan publik serta sebagai upaya dalam menjaga dan melindungi masyarakat guna mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

Juga Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 443/Kep-157-Dinkes/2020 tentang Pusat Informasi dan Koordinasi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) serta Surat Edaran Gubernur No. 400/2/5/UM tentang Penutupan Sementara Fasilitas Umum dan Penundaan Sementara Kegiatan Tertentu Di Lingkungan Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat.

Namun demikian dengan dilakukannya penutupan museum yang dalam sehari dikunjungi  tidak kurang dari 2.500 orang, menurut Gungun Gumilang bukan berarti seluruh aktivitas dan kegiatan di Museum Sri Baduga berhenti total. “Untuk menjaga benda-benda koleksi kami secara rutin melakukan perawatan dan pemeliharaan atau konservasi, selain itu juga perawatan ruang pamer dan gedung hingga urusan administrasi berjalan seperti biasanya, hanya saja dilakukan pembatasan pada aktivitasnya,” ujar  Gungun Gumilang.

Baca Juga: Masih Banyak Warga Melanggar Tidak Kenakan Masker

Bahkan untuk tetap menjaga eksistensi dan hubungan dengan komunitas Sahabat Museum, pengelola melakukan kegiatan secara daring (online) melibatkan banyak pihak untuk berinteraksi tanpa adanya kontak fisik.
 
“Beberapa kegiatan pameran yang akan digelar seperti Hari Pahlawan di Museum Monumen Juang juga akan digelar secara daring,” pungkas Gungun Gumilang  seraya meminta maaf kepada masyarakat pengunjung museum, khususnya pelajar dan mahasiswa yang mendapat tugas dari sekolah, bahwa hingga saat ini Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga belum dapat dikunjungi masyarakat umum. (heriyanto)***

 

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x