PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat masih belum mengijinkan kunjungan ke Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga. Selama masa pandemi Covid-19 Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga tetap berupaya mempertahankan eksistensi.
Demikian ditegaskan Plt Kepala Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Gungun Gumilang, Jumat 2 Oktober 2020 terkait dengan kondisi Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga. “Berdasarkan data UNESCO dan Dewan Museum Internasional (International Council of Museums-ICOM), sejak merebak wabah covid-19, 90% dari 85 ribu museum di dunia saat ini, tidak membuka kunjungan publik,” terang Gungun Gumilang yang akrab disapa Kang Bob
Lebih jauh dikatakan Kang Bob dari data ICOM tersebut tidak kurang dari 13% museum diperkirakan tidak akan pernah buka kembali setelah pandemi mereda alias tutup permanen. “Tapi Insyaallah museum yang dikelola Disparbud Jabar melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, baik Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga, Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Rumah Bersejarah Inggit Garnasih dan Gedung Indonesia Menggugat masih tetap terjaga dan terpelihara,” tegas Kang Bob Gun.
Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa Mendapatkan Pengawalan Ketat
Dikatakannya, penutupan Museum Negeri Jawa Barat Sri Baduga dilakukan sejak Maret 2020 berdasarkan Surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) pada Satuan Pendidikan, dan arahan Direktur Jenderal Kebudayaan terkait area layanan publik serta sebagai upaya dalam menjaga dan melindungi masyarakat guna mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
Juga Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 443/Kep-157-Dinkes/2020 tentang Pusat Informasi dan Koordinasi Corona Virus Disease-19 (Covid-19) serta Surat Edaran Gubernur No. 400/2/5/UM tentang Penutupan Sementara Fasilitas Umum dan Penundaan Sementara Kegiatan Tertentu Di Lingkungan Pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat.
Namun demikian dengan dilakukannya penutupan museum yang dalam sehari dikunjungi tidak kurang dari 2.500 orang, menurut Gungun Gumilang bukan berarti seluruh aktivitas dan kegiatan di Museum Sri Baduga berhenti total. “Untuk menjaga benda-benda koleksi kami secara rutin melakukan perawatan dan pemeliharaan atau konservasi, selain itu juga perawatan ruang pamer dan gedung hingga urusan administrasi berjalan seperti biasanya, hanya saja dilakukan pembatasan pada aktivitasnya,” ujar Gungun Gumilang.
Baca Juga: Masih Banyak Warga Melanggar Tidak Kenakan Masker