Pelem Festival in The Pandemic Time, Harapan Kehidupan Lebih Baik

- 10 Oktober 2020, 22:29 WIB
PENARI Deri Albadri dan Siti ratu Dinda membawakan tarian Cikeruhan diajang Pelem Festival in History bertajuk,  ‘Pelem Festival in The Pandemic Time’, yang diselenggarakan Sampang Agung Center for Perfoming Art (SACPA) diikuti 13 negara dengan digelar secara virtual.***
PENARI Deri Albadri dan Siti ratu Dinda membawakan tarian Cikeruhan diajang Pelem Festival in History bertajuk, ‘Pelem Festival in The Pandemic Time’, yang diselenggarakan Sampang Agung Center for Perfoming Art (SACPA) diikuti 13 negara dengan digelar secara virtual.*** /Heriyanto Retno

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pelem merupakan sebuah kampung yang berada di dataran tinggi uatar Kecamatan Pringkuku Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Tapi siapa sangka dari Kampung Pelem lahir sebuah peristiwa budaya yang besar dan dikenal masyarakat dunia, khususnya masyarakat pecinta seni tari.

Ditangan koreografer ternama tanah air, Agung Gunawan bersama Sampang Agung Center for Perfoming Art (SACPA) terlahir kegiatan dua tahunan yang mendunia.
 
Konsep yang ditawarkan SACPA merupakan sebuah ruang seni yang berada di alam berbasis pada lingkungan, spiritual, dan budaya lokal yang terbuka bagi semua lapisan tanpa dibatasi sekat.
 
 
Karena tanpa sekat itu pula, di SACPA lahir event lokal, nasional bahkan internasional. Salah satunya event dua tahunan, Pelem Festival in History, bertajuk ‘Pelem Festival in The Pandemic Time’, yang tahun ini diikuti 13 negara dengan digelar secara virtual pada akhir pekan lalu..

Dari Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, Pelem Festival in History, mempercayakan pada komunitas sanggar tari Bongkeng Arts Space pimpinan Deden Tresnawan atau yang akrab disapa Deden Bulenk.

Di Pelem Festival in History, Bongkeng Arts Space mempercayakan pada penari dan koreografer tari muda Nur Fitriyani Fadjariah yang menampilkan tarian Gandrung Bandung, serta dua penari Deri Albadri dan Siti ratu Dinda membawakan tarian Cikeruhan.

Baca Juga: BLACKPINK ‘Lovesick Girls’ dikecam oleh KMHU.

Dalam pegelaran yang ditayangkan secara virtual dan life langsung di media sosial Facebook, Gandrung Bandung  menggambarkan  identitas kota tari yang dimiliki Jawa Barat, yang penuh dengan kearifan budaya.

Tari ini disuguhkan dalam bentuk tarian kreasi, yang berlandaskan pada keceriaan dan keramahan penduduk Jawa Barat. Selain itu Tari Kreasi Gandrung Bandung pun  menggambarkan keindahan dan keelokan Kota Bandung.

Sementara tari Cikeruhan yang bersumber dari Ketuk Tilu, menggambarkan sebuah ekspresi dari sifat kegembiraan, kehangatan, keerotisan, dan rasa humoris dari seorang Ronggeng dan Pamogoran. Tarian ini merupakan tari pergaulan atau sebagai seni profane yang bergenre tari rakyat.

Heriyanto Retno

Agung Gunawan pimpinan padepokan seni Sampang Agung Center For Performing Arts (SACPA) yang didirikan pada 2016, mengungkapkan, Pelem Festival  merupakan event internasional 2 tahunan yang telah terselenggara SACPA  pada tahun 2016 dan 2018.

Festival Pelem diselenggarakan sebagai ruang silahturahmi bagi seniman (baik tradisi maupun kontemporer, baik nasional maupun internasional) dengan masyarakat desa Pelem.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x