PORTAL BANDUNG TIMUR.-
Terakhirkali, Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi pada Jumat 26 Juli 2019 pukul 15.48 WIB dengan menyemburkan abu setinggi 200 meter di atas puncak, serta material dingin.
Bahkan sesekali getaran dirasakan oleh masyarakat Kampung Pasir Ipis Desa Jayagiri Kec. Lambang Kab. Bandung Barat yang lokasinya tepat di punggung gunung yang letaknya hanya sekitar 5 kilometer.
Namun warga meras yakin kalaupun terjadi letusan. Lava atau lahar dingin maupun panas akan tumpah ke Subang bukan ke Kab. Bandung Barat. Tapi tetap saja warga Jayagiri harus tetap mewaspadai awan panas ataupun debu.
Baca Juga: Motorcross Rusak Rumput Jayagiri?
Selain itu, hal yang paling dikhawatirkan warga Jayagiri dan sekitarnya di Kecamatan Lembang adalah surutnya mata air.
“Iyah, setiap Tangkuban Perahu aktif (erupsi) pasti sumber air atau mata air mengecil airnya dan bahkan tidak keluar sama sekali, karenanya setiap Tangkuban Perahu aktif kami melakukan tradisi Miara Sunggapan atau Tradisi Babakti Sungapan (mata air),” terang Ustad Nana (68) tokoh masyarakat Kampung Pasir Ipis, Desa Jayagiri Kec. Lembang Kab. Bandung Barat.
Berdasarkan pengalaman hidupnya dan cerita turun temurun kakek buyutnya, Tangkuban Perahu mengalami erupsi antara bulan Juli hingga Oktober. Seperti yangterjadi pada tahun 2013, 2017, 2018 dan terakhir 2019.
Baca Juga: Bandel!!! Warga Cuek Tidak Bermasker