Psikologis Anak Terhadap Permainan Tradisional

- 10 Oktober 2020, 08:57 WIB
ALIRAN sungai merupakan salah satu arena bermain yang saat ini mulai langka karena kondisi lingkungan sungai sudah tercemar.*
ALIRAN sungai merupakan salah satu arena bermain yang saat ini mulai langka karena kondisi lingkungan sungai sudah tercemar.* /Heriyanto Retno

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sejumlah peneliti permainan tradisional atau kaulinan lembur di tanah air sepakat kalau segala bentuk permainan membentuk mental positif dan mental negatif terhadap perkembangan kejiwaan anak.

Dengan permaianan tradisional anak akan terpengaruh secara postif, diantaranya mental juara, mental sportivitas, mental kemandirian, solidaritas, dan mental sosial.

Nilai positif yang lain, mentalitas budaya anak akan terbangun, anak akan mencintai budayanya sendiri, menyayanyinya, ingin melestarikannya, menjaganya, dan akan ada dorongan untuk mengembangkannya budaya nenek moyangnya.

Baca Juga: Ratusan Anak SMK Diamankan Petugas Kepolisian

Pada jiwa anak akan terbentuk kecintaan dan rasa memiliki sebagai penerusnya.

Dengan permainan anak kelak akan memiliki karakter dan mental keterampilan bermain yang berdampak terhadap pengembangan fisik dan psikologis.  

Namun, masalahnya tidak semua permainan tradisional atau kaulinan lembur berpengaruh positif terhadap perkembangan jiwa anak, karena ada juga beberapa diantaranya malah berefek negatif.

Baca Juga: Masih Banyak Warga Melanggar Tidak Kenakan Masker

Permainan tradisional yang berdampak negatif terhadap perkembangan anak di antaranya kaulinan ngadu kaleci, ngadu karet, ngadu muncang, ngadu cupang, ngadu hayam, nyumpit burung, ngaleugeut burung, ngetepel burung, sermen dan main bedil beletok dari ruas bambu dengan peluru biji-bijian atau kertas basah.

Permainan ini selain bermuatan bertaruh atau mengadu peruntungan juga ada permainan yang mencelakai makhluk hidup lain.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x