2021 Wisata Alam Akan Menjadi Primadona

- 26 November 2020, 09:06 WIB
TANGKAPAN layarDirektur Kajian Strategis Kemenparekraf, Wawan Rusiawan, pada webinar bertajuk Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021.
TANGKAPAN layarDirektur Kajian Strategis Kemenparekraf, Wawan Rusiawan, pada webinar bertajuk Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021. /Dok. Kemenparekraf/Baparekraf/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pasca Covid–19 tren wisata domestik dan wisata alam diprediksi kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memprediksikan, tahun 2021 akan populer. Dibandingkan berwisata ke luar negeri masyarakat lebih memilih destinasi wisata alam. 

“Kemenparekraf tentu harus memberikan fokus yang lebih dominan yang bisa membenahi destinasi-destinasi wisata alam, yang akan menjadi primadona pasca pandemi COVID-19. Kita ke depan harus mencari cara-cara baru bagaimana pariwisata di Indonesia bisa lebih menarik dan berkembang,”  ujarDirektur Kajian Strategis Kemenparekraf, Wawan Rusiawan, pada webinar bertajuk Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2021.

Dimasa pandemi, menurutWawan Rusiawan, prioritas wisatawan bergeser pada prioritas protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability) menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan memilih destinasi yang bakal dikunjungi.

Baca Juga: Integrasi Digitalisasi Informasi Satu Data Vaksin Covid-19, Dua BUMN Digandeng

"Protokol kesehatan berbasis CHSE ini menjadi hal yang penting bagi pemerintah maupun masyarakat. Wisatawan akan  selektif dalam memilih destinasi yang aman untuk dikunjungi," ujar Wawan Rusiawan. 

Sementara Head of Strategic Partnership Traveloka Accommodation, Louis Alfonso, mengatakan, pada masa pandemi COVID-19, wisatawan lebih mementingkan destinasi wisata dengan standar protokol kesehatan dibandingkan promo yang disediakan para pelaku usaha parekraf. 

Dalam riwayat pencarian di Traveloka, sudah terlihat ada peningkatan animo masyarakat untuk berlibur pada akhir tahun 2020 hingga awal 2021. 

Baca Juga: Belajarlah Dari Kasus Polio

“Pada Februari 2021 juga diproyeksikan terlihat ada peningkatan, ada sinyal positif yang kita harapkan nanti bisa ada berita baik seiring vaksin yang sudah diproduksi secara massal, sehingga bisa membantu  mendorong kinerja pariwisata di Indonesia," ujar Louis Alfonso.  

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: kemenparekraf.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x