Network
PORTALBANDUNGTIMUR -
Species anggrek asli Jawa Barat belum banyak terekspos dibandingkan anggrek asal Kalimantan dan Irian Jaya. Tanaman anggrek species asli Jawa Barat Phalaenopsis Javanicus semakin langka dan perlu diselamatkan.
Potensi tanaman anggrek species asli Jawa Barat menurut Romlah Rustandi salah seorang pengurus Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Bandung, hingga kini belum banyak terekspos. “Dikalangan penghobi atau kolektor juga petani masih ada anggapan kalau anggrek dari Kalimantan atau Irian (Jaya) lebih baik,” ujar Romlah Senin 12 Oktober 2020 kepada Portal Bandung Utara.
Sebelum adanya pandemi Covid-19 PAI Bandung selalu menggelar pertemuan ruti dalam upaya untuk memperkenalkan potensi tanaman anggrek species asli Jawa Barat, juga sebagai bagian dari konservasi atau penyelamatan. Karena Jawa Barat memiliki 642 species anggrek dan hal ini menunjukan Jawa Barat paling banyak dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia dan perlu penanganan bersama.
Baca Juga: Festival Air 2020: Air dan Kearifan Budaya Lokal Sunda
Salah satu species anggrek asal Jawa Barat yang kini tengah diupayakan penyelamatan, menurut Romlah adalah Phalaenopsis Javanicus. “Di habitatnya di kawasan selatan Jawa Barat seperti hutan-hutan di Garut, Tasikmalaya dan Sukabumi , anggrek Phalaenopsis Javanicus semakin langka, tapi di luar negeri terus dikembangkan,” ujar Romlah.
Dikatakannya, punahnya species anggrek Jawa Barat selain kurang terpublikasi, juga banyak diburu langsung ke dalam hutan tapi tidak dikembangkan. “Diantara petani, penghobi dan kolektor banyak memilih anggrek asal Kalimantan dan Irian karena didapat dihutan dan dianggap langka, padahal di Jawa Barat sendiri banyak species yang tidak kalah bagusnya dan sangat langka,” ujar Romlah.
Karenanya PAI Bandung, menurut Romlah terus melakukan pengetahuan serta penyelamatan species anggrek asal Jawa Barat disertai pengidentifikasian. Tidak kalah pentingnya kepada masyarakat juga diberikan pengetahuan tentang jenis anggrek yang species dan hybrid (hasil penyilangan).
