Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Kondisi Pandemik Covid-19 yang berkepanjangan bukan alasan untuk tak berpikir kreatif terhadap pengusaha kuliner, meski beberapa pengusaha berbagai bidang lainnya, melakukan perampingan karyawan hingga bertambah angka pengangguran di negara kita.
Hal tersebut tidak lantas membuat sekelompok anak-anak muda di Bandung, yang memiliki latar belakang dari berbagai macam resto dan hotel sebelumnya tak patah semangat. Dengan keahlian yang dimiliki mereka sepakat membuat usaha baru yaitu Dim Sum Siomay Ayam Mentai. Dim Sum makanan tradisional dari negeri Cina ribuan tahun lalu, popular semenjak tahun 300 SM.
Diperkirakan masuk ke Indonesia Negara kita pada tahun 14 M, bersamaan dengan menggeliatnya perdagangan lewat jalur sutra pada masa itu, menjadi menu favorit pilihan untuk menemani kala minum teh.
Baca Juga: Hujan Angin Terjang Bandung Timur
Jajanan Pasar Tradisional beberapa bulan lalu turut terimbas oleh pandemik Covid-19. Kekhawatiran penyebaran oleh makanan cukup menjadi alasan. Namun para pengusaha kuliner berupaya secara kreatif untuk meyakinkan konsumennya bahwa penganan jajanan pasar ini aman dikonsumsi.
Jajanan Pasar pun merupakan makanan tradisional Indonesia. Asal mulanya makanan jajanan pasar tradisional ini dijual di pasar tradisional dalam berbagai jenis penganan, misalnya Onde-onde, Apem, Lemper, Kue lapis, Klepon, Ketan, Wajik, Getuk, Kue putu, Serabi, Risols, dan Bakwan. Biasanya disimpan atau ditata dalam nampan yang terbuat dari anyaman bambu.
Anak-anak muda pengusaha kuliner ini berkreasi agar Dimsum dan jajanan Pasar Tradisional dapat diterima oleh masyarakat luas. Mereka mengkombinasikan dimsum konvensional dengan dimsum daerah lain atau dimodifikasi.
Baca Juga: Tangul Jebol Cikeruh Diperbaiki Swadaya
Misalnya Dimsum Siomay Ayam Mentai yaitu siomay yang didalamnya terdapat iris-irisan daging ayam dilumuri saus mentai yang merupakan saus khas Negara Jepang, atau Dimsum Sueciau yang berasal dari Taiwan dengan isi daging ayam cincang dan sayur kol dengan saus yang dikombinasikan oleh chilli oil atau mayonnaise.
Jajanan Pasar Tradisional pun mengalami perjalanan sejarah yang bisa menembus batas dari kebiasaannya di pasar tradisional ke toko-toko modern dengan sentuhan kekinian pajangannya, bahkan penjual dalam gerobak pun terimbas kreasi pajangannya. Misalnya kue Awug di simpan dalam nampan dan di sekelilingnya diisi oleh kue-kue tradisional, ditata hingga menarik.
