Pemenang Hadiah Pulitzer 2022 Sanna Irshad Mattoo Tidak Diperkenankan Terbang ke Paris

- 5 Juli 2022, 22:30 WIB
Ilustrasi photografer.  Jurnalis foto Kashmir Sanna Irshad Mattoo salah seorang pemenang Hadiah Pulitzer 2022 tidak diperkenankan terbang ke Paris  oleh otoritas India.
Ilustrasi photografer. Jurnalis foto Kashmir Sanna Irshad Mattoo salah seorang pemenang Hadiah Pulitzer 2022 tidak diperkenankan terbang ke Paris oleh otoritas India. /pixabay/photorama/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Jurnalis foto Kashmir Sanna Irshad Mattoo salah seorang pemenang Hadiah Pulitzer 2022 tidak diperkenankan terbang ke Paris untuk mengikuti rangkaian acara pemberian penghargaan bergengsi untuk para fotografer. Sanna Irshad Mattoo dihentikan petgas otoritas imigrasi India untuk terbang ke Paris tanpa diberikan alasan apa pun.

Hal tersebut diungkapkan Sanna Irshad Mattoo dalam cuitannya di tweeter. Dikatakanya, dia dijadwalkan melakukan perjalanan dari New Delhi ke Paris.

Dirinya mendapatkan undangan sekaligus  untuk peluncuran buku dan pameran fotografi sebagai salah satu dari 10 pemenang Serendipity Arles Grant 2020. “Meskipun mendapatkan visa Prancis, saya dihentikan di meja imigrasi di bandara Delhi,” ujar  Sanna Irshad Mattoo sebagaimana dikutip dari portal berita ArabNews.

Baca Juga: Bintang Bhayangkara Nararya Bagi 3 Anggota Polri Berjasa Melampaui Panggilan Kewajiban

Dikatakan Sanna Irshad Mattoo, saat di bandara dirinya tidak diberi alasan apa pun saat diberitahu oleh pejabat imigrasi bahwa dia tidak akan dapat melakukan perjalanan internasional. “Tidak ada komentar segera oleh otoritas India,” ujar  Sanna Irshad Mattoo.

Sanna Irshad Mattoo termasuk di antara pemenang Hadiah Pulitzer 2022 dalam kategori Fotografi Fitur untuk liputan krisis Covid-19 di India sebagai bagian dari tim Reuters. Dia telah bekerja sebagai jurnalis foto lepas sejak 2018 yang menggambarkan kehidupan di Kashmir yang dikuasai India.

Dirinya merekam di mana pemberontak telah berjuang untuk kemerdekaan Kashmir. Maupun penggabungannya dengan negara tetangga Pakistan.

Wartawan telah lama menerjang ancaman di wilayah yang bergolak karena pemerintah berupaya mengendalikan pers secara lebih efektif untuk mengecam liputan independen. Situasi mereka semakin memburuk sejak India mencabut semi-otonomi kawasan itu pada 2019. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x