Pemerintah Jepang Pastikan Letusan Semeru Tidak Timbulkan Gelombang Tsunami Seperti Letusan Tonga di Pasifik

- 5 Desember 2022, 09:08 WIB
Citra satelit Himawari-9 memastikan letusan gunung berapi Semeru di Lumajang, Jawa timur Indonesia tidak memicu gelombang tsunami ke Jepang.
Citra satelit Himawari-9 memastikan letusan gunung berapi Semeru di Lumajang, Jawa timur Indonesia tidak memicu gelombang tsunami ke Jepang. /Tangkapan llayar YouTube Japan's Geological /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Erupsi gunung berapi Semeru di Lumjang Jawa Timur Indonesia tidak akan menyebabkan gelombag tsunami di Jepang. Tidak ada perubahan signifikan pada tingkat pasang surut yang diamati di sepanjang pantai Jepang pasca letusan Gunung Semeru.

Hal tersebut disampaikan Japan’s Meteorological Agency atau Badan Meteorologi Jepang terkait dengan letusan Gunung Semeru di Lumajang Jawa Timur, Indonesia, Minggu 4 Desember 2022. Pejabat Jepang mengatakan tidak ada perubahan signifikan pada level air pasang yang teramati di sepanjang pantai Jepang dan negara-negara lain selama hampir tujuh jam setelah letusan Gunung Semeru.

Dilansir dari kantor berita NHK, satelit cuaca Himawari-9 menunjukkan penyebaran abu vulkanik. Pejabat di Jepang mengatakan orang-orang harus tetap mendapat informasi terbaru.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar, Kylian Mbappe Tidak Mampu Dihentikan Robert Lewandowski

Japan’s Meteorological Agency  merilis informasi tentang pasang surut dan tingkat tekanan atmosfer di sekitar Jepang. Letusan gunung berapi Semeru jauh berdeda dengan letusn gunung berapi negara Pasifik Selatan Tonga yang menyebabkan perubahan di Jepang.

Badan tersebut merilis informasi tersebut jika gumpalan abu mencapai ketinggian 15 kilometer.Hal yang sama juga disampaikan pusat penasehat abu vulkanik Australia yang mengatakan ketinggian abu mencapai sekitar 15 kilometer.

Sementara pihak berwenang Indonesia telah menaikkan peringatan gunung berapi Semeru di Pulau Jawa ke tingkat tertinggi dalam skala empat tingkat setelah letusan hari Minggu.

Badan Penanggulangan Bencana Nasional mengatakan semburan abu dari gunung berapi setinggi 3.600 meter mencapai ketinggian sekitar 1.500 meter, dan aliran piroklastik telah diamati.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia telah melarang semua aktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak dan mengimbau warga untuk mengungsi.(heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x