Tentara Israel Akui Menembak Bagian Leher Ahmed Kahla Warga Palestina dari Jarak Dekat

- 24 Januari 2023, 19:50 WIB
Tentara Israel saat melakukan pemeriksaan terhadap warga Palestina di wilayah Tepi Barat yang dikuasai.
Tentara Israel saat melakukan pemeriksaan terhadap warga Palestina di wilayah Tepi Barat yang dikuasai. /Foto : Pixabay/ The Blog Natan Kohn /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Tentara Israel pembunuh Ahmed Kahla (46)mengakui menembak dari jarak dekat ke bagian leher hingga mengakibatkan kematian. Pengakuan disampaikan setelah pihak keluarga akan melayangkan tuntutan kompensasi finansial ke pengadilan Israel dan ke Pengadilan Kriminal Internasional.

Insiden yang menewaskan Ahmed Kahla (46) terjadi pada 15 Januari 2023 baru lalu telah memicu protes.Tentara Israel telah melakukan penembakan dan pembunuhan dengan tanpa alasan.

Ahmed Kahla dari Ramon, dekat Silwad di Tepi Barat yang diduduki, ditembak di leher dari jarak dekat di sebuah pos pemeriksaan militer. Diakui tentara Israel, seorang pria Palestina yang ditembak mati pekan lalu tidak menimbulkan ancaman atau bahaya dan seharusnya tidak kehilangan nyawanya.

Baca Juga: Gempa Bumi Kabupaten Cianjur, Hingga Selasa 24 Januari 2023 Hari Ini Sudah 490 Kali Dirasakan

Sebelumnya, sebagaimana dikutip dari situs berita Arab News, Selasa 24 Januari 2023, tentara Israel awalnya mengklaim bahwa Ahmaed Kahla ditembak karena dia keluar dari mobilnya dengan pisau di tangannya. Korban berlari ke arah tentara dengan maksud untuk menikam mereka.

Berdasarkan hasil investigasi militer menemukan bahwa Ahmed Kahla tidak berniat melakukan serangan penikaman. "Insiden itu seharusnya tidak berakhir dengan kematian,” demikian sumber Arab News melaporkan.

Sementara Qusai (20), putra Ahmed Kahla yang pada saat kejadian bersama ayahnya mengatakan mobil mereka dihentikan di pos pemeriksaan. Seorang tentara menembakkan granat kejut yang mengenai atap kendaraan.

Baca Juga: Masih Dikaji, Kenaikan Biaya Haji Tahun 2023 Belum Final

Ketika Ahmed Kahla ayarnya bertanya mengapa mereka diserang, seorang petugas menggunakan semprotan merica. Kemudian menarik ayahnya dari kendaraan sebelum tentara tersebut menembaknya hingga tewas.

“Mereka membunuhnya tanpa alasan. Kami akan mengambil semua tindakan untuk menuntut mereka. Keluarga bermaksud untuk mencari kompensasi finansial dari tentara di pengadilan Israel, dan juga akan pergi ke Pengadilan Kriminal Internasional,” ujar Zayed (45) saudara laki-laki korban, kepada Arab News.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x