Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, menyebarkan kabar dengan cepat dapat dilakukan. Hanya sekali ketik saja, kabar yang tersebar bukan hanya antara seseorang dengan seoran lainnya, melainkan dapat secara langsung dengan puluhan dan bahkan ratusan dan ribuan orang.
Bahkan jelang tahun politik seperti sekarang ini. Ada banyak hadist tentang menyambut bulan suci Ramadan dengan suka cita dan riang gembira.
“Padahal hadist yang disebarkan atapun dikutip untuk spanduk atau baliho para politisi banyak yang dhaif bahkan maudhu atau palsu. Semisal hadist yang sangat populer yang ada dalam kitab Durrat An Nasihin dalam sepekan terakhir ini yang berbuyi, “Barangsiapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka,” ujar Ustad Didi Saefulloh salah seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung, terkait dengan betebarannya hadist-hadist menyambut bulan suci Ramadan.
Baca Juga: RESMI Mulai Hari Ini, Tempat Hiburan di Kota Bandung di Larang Beroperasi Selama Bulan Ramadan
Sejumlah ulama besar, mengatakan bahwa hadist dalam kitab Durrat An Nasihin tersebut tidak ada dasarnya sama sekali. Hadist tersebut tidak diketemukan dalam kitab shahih maupun maudhu atau kitab kumpulan hadist palsu. “Dan setiap datangnya bulan suci Ramadan selalu diperselisihkan keshahihannya,” ujar Ustad Didi Saefulloh.
Dari sekian banyak hadist tentang bulan suci Ramadan harus disambut gembira dan suka cita oleh umat Muslim ada juga hadist yang dapat dipertanggungjawabkan keshahihannya. Salah satunya adalah hadist riwayat An Nasa’i, disampaikan dalam hadist tersebut, diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam bersabda, “Telah datang kepada kamu bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, Allah mewajibkan puasa bagi kamu di bulan itu. Pada bulan itu pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya, maka sungguh ia tidak mendapatkan kebaikan”.
Selain hadist riwayat An Nasa’i, juga hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad, yang artinya; "Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan)."
Baca Juga: 50 Dai Moderat di Sebar Kemenag ke Wilayah 3 T di Indonesia
“Setiap Muslim harus merasa gembira dan menyambut datangnya bulan suci Ramadan dengan sukacita. Sebagaimana dalam kitab Almajmu Imam Nawawi mencantumkan hadist yang berisi doa Nabi ketika melihat hilal di bulan Ramadhan, sebagaimana diriwayatkan Imam al-Tirmidzi dari Thalhah bin Ubaidillah, dia berkata,; “Sesungguhnya Nabi Muhammaad Shalallahu allaihi wassalam ketika melihat hilal Ramadhan, beliau berdoa : Allahumma ahillahu ‘alaina bil yumni wal imani was salamati wal islam. Rabbi wa rabbukallah (Ya Allah jadikanlah hilal (bulan) ini bagi kami dengan membawa keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah)”.
Hadist lainnya yang tidak kalah populer dan paling banyak dikutip katena keshahihannya, adalah hadist yang termuat dalam kitab Al Musnad, dimana disebutkan Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah, dia berkata; “Rasulullah SAW. Memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya tentang kedatangan bulan Ramadhan seraya beliau bersabda: ‘Telah datang keada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa di dalamnya. Di bulan Ramdhan, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan seribu bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.”
