Gunung Merapi, 117 Gempa Guguran, 4 Kali Gempa Awan Panas dan 3 Kali Gempa Tektonik

- 8 Januari 2021, 14:00 WIB
Gunung Merapi dipantau melalui kamera Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Jrakah.
Gunung Merapi dipantau melalui kamera Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Jrakah. /foto dokumentasi PGM Babadan/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Rekaman seismograf Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), mencatat gunung Merapi alami 4 kali gempa awan panas guguran, 117 kali gempa guguran, dan 3 kali gempa tektonik jauh.  Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3.168 m di atas permukaan laut atau sekitar 200 di tas puncak. 

Pengamatan Gunung Merapi (PGM) di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat 8 Januari 2021, puncak Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah tampak jelas. Puncak Gunung Merapi teramati mengeluarkan asap berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dari kawah. 

Sehari sebelumnya aktivitas sejak pukul 0802 WIB gunung Merapi mengalami peningkatan, tercatat guguran lava pijar teramati 19 kali yang mengarah ke Sungai Krasak. Sedangkan awan panas, sebanyak 4 kali mengarah ke Sungai Krasak dengan luncuran maksimum 400 meter.

Dikutip dari laman bnpb.go.id, rekaman seismograf sepanjang Kamis, 7 Januari 2021, 4 kali gempa awan panas guguran, 117 kali gempa guguran, 99 kali gempa hembusan, 251 gempa hybrid, 45 kali gempa vulkanik dangkal dan 3 kali gempa tektonik jauh.  Notifikasi terkait aktivitas vulkanik terhadap penerbangan atau volcano observatory notice for aviation (VONA) terakhir terkirim berupa kode warna ‘Orange.’

Kode warna ini mengindikasikan kategori membahayakan penerbangan. Rekomendasi yang diberikan yaitu pesawat diminta untuk menghindari wilayah sekitar awan panas. Kode ini terbit pada tanggal 7 Januari 2021, pukul 09.57 WIB. Abu vulkanik teramati dengan ketinggian 3.168 m di atas permukaan laut atau sekitar 200 di tas puncak. 

Sejak 5 November 2020, pukul 12.00 WIB status gunung Merapi masih pada status level III atau ‘Siaga’. Saat itu Merapi mengalami erupsi terus menerus dan letusan terakhir terjadi pada 21 Juni 2020 dengan tinggi kolom erupsi mencapai 6.000 meter di atas puncak. 

Terkait dengan aktivitas vulkanik, PVMBG memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut. Pertama, pemetaan prakiraan daerah berbahaya di Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Sleman, yang meliputi Kecamatan Cangkringan dengan rincian Desa Glagaharjo (Dusun Kalitengah Lor), Desa Kepuharjo (Dusun Kaliadem) dan Desa Umbulharjo (Dusun Palemsari).

Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Magelang, berada di Kecamatan Dukun dengan rincian Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar), Desa Krinjing (Dusun Trayem, Pugeran, Trono) dan Desa Paten (Babadan 1, Babadan 2).  

Pada Kabupaten Boyolali di Kecamatan Selo dengan rincian Desa Tlogolele (Dusun Stabelan, Takeran, Belang), Desa Klakah (Dusun Sumber, Bakalan, Bangunsari, Klakah Nduwur) dan Desa Jrakah (Dusun Jarak, Sepi).  Pada Kabupaten Klaten berada di Kecamatan Kemalang dengan rincian Desa Tegal Mulyo (Dusun Pajekan, Canguk, Sumur), Desa Sidorejo (Dusun Petung, Kembangan, Deles) dan Desa Balerante (Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang).

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x