Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Data akumulasi skrining kepolisian mendapati sekitar 4 ribu pemudik positif terpapar Covid-19. Mobilisasi pemudik masih terjadi diprediksi jumlah pemudik terpapar Covid-19 masih berpotensi meningkat selama proses skrining terus berjalan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden sangat menyayangkan adanya perlawanan masyarakat yang memaksa mudik dan berupaya menerobos pintu penyekatan kepolisian. "Satgas berharap aparat dilapangan selalu bersabar dalam menjalankan tugas yang sedang diemban," ujar Wiku Adisasmito.
Disampaikan Wiku Adisasmito, Pemerintah meminta TNI/Polri tetap tegas dan konsisten dalam menegakkan kebijakan, sesuai peraturan yang berlaku. Anggota kepolisian di lapangan, hendaknya tidak ragu untuk menerapkan sanksi putar balik kepada masyarakat yang tetap memaksa mudik.
Baca Juga: Baru 30 Masjid di Kota Bandung Bersertifikat, Dari 4.000 Masjid
Dikatakan Wiku Adisasmito, pemerintah mengapresiasi upaya yang telah dilakukan aparat yang bertugas. “Meskipun harus berpisah dengan keluarga di rumah,” ujar Wiku Adisasmito.
Kepada masyarakat Wiku Adisasmito, meminta untuk mematuhi kebijakan peniadaan mudik lebaran tahun ini. Sehingga penanganan Covid-19 yang telah baik dapat terus terjaga dan mencegah terjadinya lonjakan.
Kepada masyarakat, Wiku Adisasmito juga meminta tetap mematuhi protokol kesehatan dalam aktivitas kesehariannya. Agar terhindar dari tertularnya virus Covid-19.
Baca Juga: Bupati Nganjuk Sudah Kumpulkan Uang Sebanyak Rp647,9 Juta di Brangkas Pribadinya
Bagi umat muslim yang melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri 1442 H, Wiku Adisasmitodi meminta mengikuti pedoman yang telah disiapkan pemerintah yang tertuang dalam Surat Edaran Menteri Agama No. 7 Tahun 2021.
“Semoga di tahun depan, melalui usaha dan ikhtiar, kita dapat merayakan Idul Fitri di kampung halaman. Sampai hari tersebut tiba, kita dapat sama-sama berlaku bijaksana dan sabar," pungkas Wiku Adisasmito. (heriyanto)***
