Zifivax, Vaksin ke 10 Yang Diizinkan Dipergunakan di Indonesia

- 8 Oktober 2021, 01:14 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Foto : Pixbay/WIR/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Zifivax secara resmi telah dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Minuman (Bandan POM). Vaksin Zifivax dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal China.

 "Efikasi berdasarkan interim studi uji klinis fase tiga yang baik. Efikasi mencapai 81,71 persen yang dihitung setelah 7 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap dan mencapai 81,4 persen setelah 14 hari vaksinasi lengkap," terang Kepala Badan POM Penny Lukito, pada konferensi pers yang digelar secara  virtual, Kamis 7 Oktober 2021.

Berdasarkan uji klinis, I, II, II, menurut Penny Lukito  vaksin Zifivax dari aspek keamanan dan efek samping dapat ditoleransi. Karenanya  vaksin Zifivax diizinkan sebagai vaksin Covid-19 kesepuluh yang dapat digunakan di Indonesia.

Baca Juga: Garuda Menang 2-1 di Leg Pertama Kualifikasi Piala Asia 2023

Disampaikan Penny Lukito, efikasi vaksinasi berdasarkan sub grup analisis populasi dewasa usia 18-59 tahun sebesar 81,5 persen. Sementara populasi lansia diatas 60 tahun ke atas sebesar 87,6 persen.

"Populasi Indonesia secara keseluruhan adalah 79,88 persen. Vaksin menunjukkan efikasi terhadap varian virus Covid-19, terhadap Alfa 92,93 persen, terhadap Gamma 100 persen, Delta sebesar 77 persen, dan Kappa 90 persen,” terang Penny Lukito.

Vaksin  Zifivax menurut Penny Lukito, nantinya akan diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,5 mL untuk tiga kali penyuntikan dan rentang waktu sebulan. "Efek samping paling sering ialah sakit kepala, kelelahan, demam, saya kira itu adalah yang biasa terjadi dengan tingkat keparahan grade satu dan dua," tutup Penny Lukito. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x