Kata Menag Yaqut Cholil Qoumas tentang Doa Jendral Dudung Abdurachman

- 8 Februari 2022, 02:14 WIB
Biodata Lengkap Yaqut Cholil Qoumas,  terkait pernyataan  Jenderal Dudung Abdurachman, dalam podcast YouTube Deddy Corbuzer.
Biodata Lengkap Yaqut Cholil Qoumas, terkait pernyataan Jenderal Dudung Abdurachman, dalam podcast YouTube Deddy Corbuzer. /Humas Kemenag

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman berdoa dengan berbahasa Indonesia  hal yang tak perlu diperdebatkan. Soal pilihan dan cara berkomunikasi dengan Tuhan, jelas bukan bermaksud memposisikan Allah sebagai makhluk.

“Itu clear sekali kalau kita memahami pernyataan Jenderal Dudung Abdurachman  secara utuh. Pernyataan itu juga menjadi penegasan bahwa Tuhan memang bukan makhluk, tapi sebagai Khalik (Sang Pencipta). Sudahlah, tidak ada yang perlu diributkan dengan statemen itu,” ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari laman resmi kemenag Senin 7 Februari 2022.

Hal tersebut ditergaskan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menanggapi soal laporan terhadap  Jenderal Dudung Abdurachman yang dilakukan oleh Koalisi Ulama dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad TNI). Dalam laporannya, Jenderal Dudung diduga melakukan penodaan agama atas pernyataann ‘Tuhan Kita Bukan Orang Arab’  sebagaimana yang dipublikasi melalui podcast YouTube Deddy Corbuzer, 30 November 2021.  

Baca Juga: Warga Kabupaten Bandung Urus KTP KK hingga Surat Nikah, Tidak Usah Repot Datang ke Disdukcapil di Soreang

Ditegaskan Menag Yaqut Cholil Qoumas, pernyataan  Jenderal Dudung Abdurachman, dalam podcast YouTube Deddy Corbuzer, juga dalam konteks soal pilihan dan cara berkomunikasi dengan Tuhan, jelas bukan bermaksud memosisikan Allah sebagai makhluk. Kalimat Jenderal Dudung ‘karena Tuhan Kita itu Bukan Orang Arab’ adalah tidak berdiri sendiri tapi bermakna penegasan setelah kalimat ‘Pakai bahasa Indonesia saja’.

Menurut Menag Yaqut Cholil Qoumas, dalam berdoa setelah salat, umat Islam diperbolehkan menggunakan bahasa apa pun, termasuk bahasa Indonesia. Menag mengajak semua pihak untuk mengedepankan proses klarifikasi (tabayyun) ketika melihat persoalan yang dinilai ambigu.

“Termasuk pada pernyataan  Jenderal Dudung Abdurachman, semestinya bisa diselesaikan dulu dengan bertemu atau berdiskusi langsung. Cara tersebut, menurut Menag, akan lebih elegan dan tak menguras energi,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga: Bandung Raya Kembali Terapkan PPKM Level 3, Ini Kata Bupati Bandung

Menag Yaqut Cholil Qoumas, menilai, sebagai petinggi TNI, Jenderal Dudung Abdurachman sudah pasti dibekali kedalaman pengetahuan dan kematangan cara berkomunikasi kepada publik. Dengan keyakinan itu, Jenderal Dudung Abdurachman tentu memiliki kehati-hatian dan mampu mengukur dampak pernyataan atau tindakannya di tengah publik.

“Termasuk soal agama, Jenderal Dudung Abdurachman justru selama ini memberikan perhatian besar terhadap upaya menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Mari kita harus jernih melihat setiap persoalan,” himbau Menag Yaqut Cholil Qoumas. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x