Pemerintah Prediksi Harga Kedelai Stabil Lagi pada Juni 2022

- 19 Februari 2022, 16:00 WIB
Pengrajin tahu dan tempe tengah memproses kacang kedelai yang jadi bahan utama tahu dan tempe. Saat ini harga kacang kedelai di tingkat global mengalami kenaikan cukup signifikan.
Pengrajin tahu dan tempe tengah memproses kacang kedelai yang jadi bahan utama tahu dan tempe. Saat ini harga kacang kedelai di tingkat global mengalami kenaikan cukup signifikan. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kenaikan harga kedelai yang merupakan bahan baku tempe tahu, akibat dari tingginya harga kedelai impor. Karenanya, Kementerian Perdangangan RI menyiapkan sejumlah strategi intervensi harga kedelai, agar 150.000 perajin tempe dan tahu dapat tetap berproduksi. Demikian disampaikan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, Sabtu, 19 Februari 2022

Ia menjelaskan, salh satu strategi yang dilakukan adalah dengan berkomunikasi dengan pihak importir kedelai agar mereka tetap menyiapkan bahan baku tempe dan tahu, sehingga para perajin tahu tetap bisa melakukan produksi, agar dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Menurutnya, pihaknya menyampaikan kepda importir kedelai untuk tetap melaksanakan transaksi impor kedelai sampai bulan puasa dan lebaran terlewati.

"Kemudian saya sudah menyampaikan kepada importir, untuk tetap melaksanakan transaksi impornya sampai puasa dan lebaran terelwati," ungkap Oke seperti dilansir Portal Bandung Timur dari Kantor Berita Antara.

Namun demikian, Oke mengingatkan, kepada masyarakat bahwa kenaikan harga kedelai ini, tentunya akan berpengaruh juga terhadap harga atau ukuran tempe dan tahu yang dijual kepada masyarakat.

Lebih lanjut Oke menyebutkan, kebutuhan kedelai dalam negeri saat ini sekitar 200.000 ton per bulan. Menurutnya, pada pekan depan diprediksi akan datang impor kedelai untuk memenuhi ketersediaan dalam negeri tersebut.

"Saat ini ada sebanyak 140 ribu ton, dan akan segera masuk dalam bulan Februati atau sekitar minggu depan sebanyak 160 ribu ton lagi," tambahnya.

Lebih jauh Oke menambahkan, kenaikan harga kedelai internasional ini dipicu oleh gangguan musim dan tingginya biaya logistik akibat pandemi. Ia mengatakan, harga kedelai global melambung juga dipicu restrukturisasi peternakan babi di Cina, yang membuat Cina memborong ketersediaan kacang kedelai Global, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap harga internasional komoditas tersebut.

"Diprediksi harga kacang kedelai dalam negeri baru akan kembali stabil pada Juni mendatang. Saat ini Pemerintah tengah menyiapkan beberapa strategi alternatif sebagai upaya intervensi harga kacang kedelai khususnya menjelang bulan Ramadan,"pungkasnya. (syiffa ryanti)***

Editor: Agus Safari

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x