Tambah 2 Kasus, GGAPA di Indonesia Menjadi 326 Kasus

- 7 Februari 2023, 19:11 WIB
Ilustrasi anak sakit demam.  Hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.
Ilustrasi anak sakit demam. Hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia. /pixabay/Vit_B

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Kementerian Kesehatan meminta pemerintah daerah aktif memantau pasien dengan gejala Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) dan segera merujuk ke rumah sakit yang telah ditunjuk Kemenkes untuk ditangani. Hingga 5 Februari 2023 tercatat 326 kasus GGAPA dan satu suspek yang tersebar di 27 provinsi di Indonesia.

''Penambahan kasus tercatat pada tahun 2023 ini. Satu kasus konfirmasi GGAPA dan satu kasus suspek,'' ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad  Syahril, keoada wartawan di Jakarta.

Kementerian Kesehatan mendapatkan laporan kasus baru GGAPA. Dua kasus tersebut dilaporkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Satu Kasus konfirmasi GGAPA merupakan anak berusia 1 tahun, mengalami demam pada tanggal 25 Januari 2023, dan diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion.

Baca Juga: Di Turki 3.419 Orang Tewas dan di Suria 1.602 orang Akibat Gempa Bumi 7,8

Pada tanggal 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria) kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan. Pada tanggal 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.

Dikarenakan ada gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa.  Pada tanggal 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, dan pasien sudah mulai buang air kecil.

Pada tanggal 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole, namun 3 jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Melawan Petugas Saat Akan di Tangkap, Anggota Geng Motor Dihadiahi Timah Panas

Sementara satu kasus lainnya masih merupakan suspek, anak berusia 7 tahun, mengalami demam pada tanggal 26 Januari, kemudian mengkonsumsi obat penurun panas sirop yang dibeli secara mandiri.

Pada tanggal 30 Januari mendapatkan pengobatan penurun demam tablet dari Puskesmas. Pada tanggal 1 Februari, pasien berobat ke klinik dan diberikan obat racikan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x