Sidang Isbat Penetapan Awal 1 Ramadan 1444 Hijriah Pada 29 Syakban atau Rabu 22 Maret 2023 Petang Ini

Tayang: 22 Maret 2023, 02:33 WIB
Penulis: Heriyanto Retno
Editor: Tim Portal Bandung Timur
Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin , saat memberikan keterangan pers terkait dengan rencana Sidang Isbat penetapan awal 1 Ramadan 1444 Hijriah/2023 Masehi di Kantor Kementerian Agama Jakarta Pusat.
Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin , saat memberikan keterangan pers terkait dengan rencana Sidang Isbat penetapan awal 1 Ramadan 1444 Hijriah/2023 Masehi di Kantor Kementerian Agama Jakarta Pusat. /Foto : Humas Kemenag/

PORTAL BANDUNG TIMUR -Sidang Isbat penetapan 1 Ramadan 1444 Hijriah 2023 Masehi dipastikan digelar Kementerian Agama pada Rabu 22 Maret 2023. Sidang Isbat akan digelar secara luring di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama, Jalan KH Wahid Hasyim Menteng Jakarta Pusat.

Hal tersebut kembali disampaikan Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin kepada media Selasa 21 Maret 2023. “Sidang Isbat akan didahului dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama,” ujar Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin, sebagaimana dikutip dari situs resmi Kemenag, Rabu 22 Maret 2023.

Dikatakan Kamaruddin Amin, Sidang Isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab), Selain itu, dari hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan atau Rukyatul Hilal.

Semua sistem menurut Kamaruddin Amin, sepakat bahwa Ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023. “Atau bertepatan dengan 29 Syakban 1443 H sekitar pukul 00.23 WIB,” ujar Kamaruddin Amin. 

Baca Juga: Hasil Survei Jelang Ramadan 2023, E-Commerce Mana yang Jad No.1 Pilihan Pengguna?

Menurut Kamaruddin Amina,  secara hisab posisi hilal di Indonesia saat Sidang Isbat awal Ramadan 1444 Hijriah, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).  Pada hari rukyat, 29 Syakban 1444 H, ketinggian Hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk.

“Ketinggian Hilal, berkisar antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat. Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Ramadan di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS,"  jelas Kamaruddin Amin.

Menurut kriteria baru MABIMS, menurut Kamaruddin Amin, Imkanur Rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.  Namun demikian untuk menetapkan awal 1 Ramadan 1444 Hijriah masih menunggu hasil Rukyatul Hilal  atau pemantauan hilal.

Baca Juga: Kremlin Larang Pejabat Gunakan iPhone Apple

“Kemenag telah menetapkan 124 lokasi titik rukyatul hilal di seluruh Indonesia. Rukyatul Hilal tersebut akan dilaksanakan oleh Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerjasama dengan Peradilan Agama dan Ormas Islam serta instansi lain, di daerah setempat,” ujar Kamaruddin Amin.

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub