194 Kabupaten atau Kota di Indonesia Masuk Risiko Transmisi Campak Tinggi dan Sangat Tinggi

- 28 Mei 2023, 08:39 WIB
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus menggenjot program imunisasi IDL maupun IBL.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan terus menggenjot program imunisasi IDL maupun IBL. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Capaian Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di sebelas provinsi Indonesia pada tahun 2022 masih dibawah target nasional 90 persen. Sementara Imunisasi Baduta Lengkap (IBL) terdapat 17 provinsi di Indonesia yang masih dibawah target imunisasi nasional.

Selain itu, menurut  Juru Bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril, untuk cakupan imunisasi lanjutan lengkap usia sekolah dasar di tahun 2022 menunjukkan sebanyak 8 Provinsi belum mencapai target capaian 70 persen. Bahkan provinsi Aceh masih di bawah 30 persen.

Imunisasi lanjutan lengkap di usia sekolah dasar ini dilihat dari persentase anak usia kelas 6 SD yang sudah mendapatkan imunisasi lanjutan lengkap meliputi satu dosis DT. Satu dosis campak rubella dan 2 dosis Td di satu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.

Baca Juga: Ada Apa Polri Dalami Vaksin Imunisasi dan Paracetamol Drop  

“Untuk tahun 2023 secara Nasional ditargetkan 100 persen bayi usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi lengkap, dengan target capaian pada trimester pertama sebesar 33,3 persen. Namun nyatanya capaian hingga April menunjukkan secara nasional di Indonesia baru sebanyak 175 ribu atau 4,02 persen bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap di Indonesia,'' ujar terang Mohammad Syahril dalam keterangan persnya sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari laman resmi Kemenkes, Minggu 28 Mei 2023.

Adapun ke 11 provinsi yang capaian IDL masih di bawah 90 persen adalah Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Riau, Kalimantan Barat, Papua Barat, Sumatera Barat, Papua, dan Aceh. Sedangkan untuk provinsi yang target IBLnya masih dibawah target imunisasi nasional, dengan capaian 3 terendah yakni Sumatera Barat, Papua, dan Aceh.

Dikatakan Mohammad Syahril,  pemerintah mentargetkan cakupan imunisasi lengkap 0 hingga 11 bulan ini sebesar 33,3 persen di bulan April 2023. “Namun belum ada provinsi yang mampu mencapai target tersebut,” ujar Mohammad Syahril.

Baca Juga: 3.9 Juta Balita di Jawa Barat Jadi Sasaran Sub PIN Vaksin Polio, Ditemukan Kasus KLB Polio di Purwakarta

Dikatakan Mohammad Syahril, ada lima provinsi capaiannya masih di bawah 1 persen yaitu Maluku, Sumatera Utara, Papua, DI Yogyakarta, dan Aceh.  ''Tentunya hal ini sangat mengkhawatirkan dan rentan terjadinya kejadian luar biasa (KLB). Karena rendahnya cakupan imunisasi pada anak dan bayi mengakibatkan tidak terbentuknya Herd Immunity, tentunya nanti akan berpotensi terjadinya Outbreak atau KLB,'' ujar Mohammad Syahril.

Dikatakan Mohammad Syahril, cakupan imunisasi harus digenjot, mengingat mayoritas provinsi di Indonesia memiliki risiko penularan polio, campak, dan difteri yang tinggi. “Sebanyak 21 provinsi dan 296 kabupaten/kota merupakan wilayah dengan risiko tinggi transmisi polio,” ujar Mohammad Syahril.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x