Marak Civitas Akademikan Sampaikan Petisi, Ini Kata Ahmad Doli Kurnia Tandjung

- 6 Februari 2024, 20:47 WIB
Guru Besar UPI mengeluarkan petisi Bumi Siliwangi.
Guru Besar UPI mengeluarkan petisi Bumi Siliwangi. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Langkah akademisi dan guru besar sejumlah universitas yang turun gunung menyampaikan kritik terhadap sikap Presiden Joko Widodo harus dihargai. Saran dan kritik yang disampaikan merupakan konsekuensi negara demokrasi.

Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung yang menilai suara civitas akademika terhadap perkembangan politik nasional jelang Pemilu 2024 harus dihargai. ”Saya kira negara kita negara yang demokratis dan Pak Presiden Jokowi selama ini memberikan ruang yang cukup terbuka buat siapa saja untuk menyampaikan apa saja, termasuk juga apa yang disampaikan oleh elemen masyarakat, terakhir para guru besar itu kan diterima dengan baik,”kata Ahmad Doli Kurnia Tandjung, terkait dengan pernyataan sikap sejumlah guru besar universitas di Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

Dikatakan Ahmad Doli Kurnia Tandjung,  Indonesia sebagai negara yang demokratis haruslah menghargai setiap pendapat. Juga memberikan ruang yang terbuka terhadap pendapat tersebut.

Baca Juga: Pemilu 2024 Tinggal Hitungan Hari, Kota Bandung Masih Puyeng Atasi Dua Persoalan Ini

Saran dan kritik yang disampaikan para guru besar menurut Ahmad Doli Kurnia Tandjung, merupakan konsekuensi negara demokrasi. Dirinya menilai kritik dan saran yang telah disampaikan menjadi bahan masukan bagi pemerintah.

“Saya kira apa yang disampaikan, kritik ataupun saran, itu baik untuk pemerintah. Itulah (konsekuensi) sebagai negara menganut sistem demokrasi. Tentu itu menjadi bahan masukan buat pemerintahan dan buat kita semua,”ujar Dikatakan Ahmad Doli Kurnia Tandjung.

Penyataan sikap terhadap pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya diawali dari almamaternya Universitas Gajah Mada, pada Rabu 31 Januari 2024.  Petisi ditujukan untuk mengkritik era pemerintahan Presiden RI Joko Widodo, dibacakan langsung oleh Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Koentjoro, di Balairung UGM, Sleman, Yogyakarta.

Baca Juga: Menakar Kekuatan Bacawapres Pendamping Ganjar Pranowo oleh IKA Muda Unpad, Siapa Paling Layak?

Sehari kemudian, Kamis 1 Februari 2024  UII Yogyakarta juga melakukan hal serupa melalui laman Instagram resminya @uiiyogyakarta mendesak Presiden Jokowi melalui petisi. Mereka menginginkan agar Jokowi untuk berhenti menyalahgunakan kekuasaan atas permasalahan politik yang sedang terjadi terkait meloloskan salah satu cawapres Pemilu 2024.

Tidak ketinggalan, penyataan sikap jiga disampaikan 82 orang guru besar di Universita Padjajaran Bandung pada Sabtu 3 Fberuari 2024. Mereka menamai aksinya "Seruan Padjajaran, Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis Beretika dan Bermartabat" dan digelar di pelataran Gedung Masuk Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x