Pustakawan Dibutuhkan, Pustakawan Diacuhkan

- 28 September 2021, 06:00 WIB
Duta Baca Jawa Barat Ulfah Mawaddah menunjukan aplikasi e-Pustaka di Dinas Arsip dan Perpusatakaan Kota Bandung, Jalan Seram, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Pustakawan dan komunitas baca sangat dibutuhkan di era digital dalam mempertahankan dunia pustaka.
Duta Baca Jawa Barat Ulfah Mawaddah menunjukan aplikasi e-Pustaka di Dinas Arsip dan Perpusatakaan Kota Bandung, Jalan Seram, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Pustakawan dan komunitas baca sangat dibutuhkan di era digital dalam mempertahankan dunia pustaka. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Keberlangsungan perpustakaan di era digital butuh dukungan pustakawan dan tenaga perpustakaan yang handal dan professional di bidangnya. Dukungan pustakawan dan tenaga perpustakaan guna mensosialisasikan ke masyarakat seberapa penting peranan perpustakaan di era digitalisasi saat ini.

“Pada dasarnya peranan pustakawan dinilai sangatlah bermanfaat bagi masyarakat maupun anak-anak, yang ingin mengetahui beberapa hal terkait bacaan dan membantu mereka yang gemar membaca. Sangat disayangkan profesi pustakawan saat ini belum mendapatkan apresiasi terhadap kinerja mereka sendiri,” ujar  Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari, saat memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI  ke Kantor Gubernur Sumut, Medan.

Dicontohkan Desy Ratnasari, masih banyaknya pustakawan yang belum mengikuti program sertifikasi, dari sisi kesejahteraan, belum adanya apresiasi berupa tunjangan profesi ataupun tunjangan sertifikasi. “Dengan demikian Komisi X perlu mencarikan solusinya bagaimana keinginan para pustakawan bisa terealisasikan atau didiwujudkan,” kata Desy Ratnasari.

Baca Juga: Covid-19 Nasional, Sudah 95,7 Persen Penderita Covid-19 Sembuh

Disampaikan Desy Ratnasari, permasalahan perpustakaan di era digital saat ini menjadi pekerjaan rumah bagi Komisi X DPR RI untuk bisa berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional. Hal ini dilakukan guna mencarikan jalan keluar demi mewujudkan aspirasi yang diinginkan pustakawan, di tengah anggaran Perpusnas dari tahun ke tahun yang sangat kecil.

"Untuk itu kami yang duduk di Komisi X akan mendorong peningkatan anggaran (Perpusnas), guna mewujudkan keinginan dari pada pustakawan. Agar keberlangsungan perpustakaan di era digital mampu bertahan dan berkembang,” tegas Desy Ratnasari yang saat ini menjadi Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) DPR RI.

Dipertanyakan Desy Ratnasari,  bagaimana bisa mengembangkan perpustakaan ke era revolusi 4.0, serta melaksanakan percepatan jika tidak ditunjang keberpihakan anggaran. Kebijakan yang sudah tertuang pada peraturan pemerintah harus juga dikeluarkan.

“Ini sangat penting untuk mendukung percepatan perwujudan perpustakaan pengembangan kearah digitalisasi yang bisa dinikmati oleh masyarakat dimanapun mereka berada. Di sisi lain komunitas masyarakat literasi menjadi tulang punggung dalam menggerakkan kegemaran membaca di tingkat masyarakat, salah satunya mengubah pola kebiasaan masyarakat yang awalnya melihat buku bacaan atau mengakses internet hanya untuk melihat games  ataupun berita-berita secara audiovisual,” ujar Desy Ratnasari.

Baca Juga: Tak Tega Lihat Rendy di Ikatan Cinta, Netizen Matikan TV Lalu Bobo

Hal senada disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan, yang menilai keinginan para pustakawan yang menginginkan adanya tunjangan sertifikasi sangatlah wajar. “Karena profesi mereka termasuk pelayanan pendidikan, melayani anak-anak didik ataupun masyarakat umum yang ingin membaca,” ujar Sofyan Tan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x