Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Jembatan sementara Bodem yang menghubungkan Kecamatan Bungursari dengan Cempakan Kabupaten Purwakarta Jawa Barat, akhirnya selesai dibangun. Sejak ambuk pada awal April 2020 lalu jembatan di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, yang merupakan jalur alternatif mobilisasi masyarakat Purwakarta tidak dapat dilalui kendaraan.
Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menuturkan, sejak peristiwa itu terjadi jajarannya langsung melakukan serangkaian upaya supaya jalur tersebut bisa kembali dilalui. Mengingat, jembatan tersebut selama ini menjadi akses alternatif penghubung antara Kecamatan Bungursari dan Campaka. Bahkan, penyambung jalur dengan kabupaten tetangga.
Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale (SMS), Promo Bulanan dari Shopee Bikin Belanja Bulanan Lebih Irit
“Untuk perbaikan, telah dilakukan pada November. Alhamdulillah, saat ini pengerjaannya telah rampung. Kalau tak ada aral melintang, pekan depan jalur ini sudah bisa dilalui kendaraan,” ujar Anne.
Dikatakan Anne, untuk sementara akses penghubung yang dibangun dengan anggaran perubahan itu hanya jembatan sifatnya darurat. Meski begtu, pihaknya memang berencana membangun jembatan permanen sebagai pengganti jembatan yang ambruk itu.
Baca Juga: Ada Kluster Pondok Pesantren di Kabupaten Garut, 42 Santri Terpapar Positif Covid-19
Namun, kata dia, untuk membangun jembatan permanen dibutuhkan perencanaan yang matang mengingat kondisi tanah di lokasi itu cukup labil. “Butuh penelitian dan kematangan perencanaan, tidak bisa begitu saja membangun jembatan permanen baru. Karena, jangan sampai pengalaman kemarin (ambruk) itu terjadi lagi dan menjadi evaluasi bagi kami. Intinya, jembatan permanen masih direncanakan,” ujar Anne.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengaran Kabupaten Purwakarta, Ryan Oktavia mengatakan, akhir pekan ini akan ada tim ahli yang melakukan pengecekan ke Jembatan Bodem sebelum diresmikan. “Insyaallah, pekan depan Jembatan Bodem bisa diresmikan oleh ibu bupati,” ujar Ryan seraya mengatakan, pengerjaan jembatan sementara memakan waktu dua bulan dengan melibatkan unsur TNI setempat.
Baca Juga: Tahun 2021, Pengembang Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah Ditantang
