Network
PORTAL BANDNUG TIMUR - Musibah banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kabupaten Garut mengakibatkan sejumlah unit gardu distribusi Perusahaan Listrik Negara (PLN) turut terendam. General Manager PLN UID Jabar Agung Nugraha mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan adanya 174 unit gardu distribusi PLN, yang terdampak banjir bandang di sejumlah kecamatan di Garut.
Agung Nugraha menegaskan, pihaknya bergerak cepat menerjunkan tim untuk bersiaga melakukan pemantauan kelistrikan dan pengamanan, khususnya pada daerah terdampak banjir. Menurutnya, dari 174 Gardu yang terdampak banjir, 141 unit gardu di antaranya sudah berhasil dinormalkan kembali.
“Petugas PLN terus bersiaga di bawah komando Manager PLN UP3 Garut, Nurhidayanto Nugroho untuk memantau kondisi wilayah terdampak banjir, guna melakukan pemulihan dan memastikan keselamatan masyarakat,” katanya, Sabtu, 16 Juli 2022.
Agung Nugraha menyatakan, wilayah yang terdampak banjir bandang di Garut antaranya sebagian Jalan Terusan Pembangunan, sebagian Jalan Aruji Kartawinata, sebagian Jalan Perintis Kemerdekaan serta sebagian Jalan Nusa Indah Desa Jayaraga dan Desa Haurpanggung. Selain itu, lanjut dia, ada juga Jalan Merdeka, Jalan Guntur Sari, Jalan Guntur Melati, Jalan Guntur Cendana dan sekitarnya dengan total pelanggan terdampak sebanyak 45.577 pelanggan.
Menurutnya, saat ini ada beberapa lokasi seperti sebagian Kecamatan Banjarwangi, di mana ada jalan yang terputus longsor.
Ia menjelaskan, antara lain kawasan Kampung Cimacan dan Pabrik Susu MDL yang terendam, Kampung Bentar, sebagian Jalan Guntur, Kampung Jager, Kampung Cibulu, serta sejumlah titik lainnya yang melintasi sungai yang meluap hingga menyebabkan listrik dinonaktifkan.
“Hal itu dilakukan semata-mata demi keselamatan yaitu apabila rumah warga terendam, jaringan listrik PLN terendam, dan keduanya terendam,” katanya.
Agung menambahkan, PLN akan terus berupaya melakukan pemulihan listrik di lokasi terdampak banjir jika semua jaringan listrik sudah dalam kondisi baik.
Aliran listrik katanya, akan kembali diaktifkan bila kondisi sudah benar-benar aman serta kedua belah pihak yaitu PLN dan tokoh masyarakat menandatangani berita acara penyalaan listrik.
PLN juga terus memantau perkembangan situasi di lokasi yang terdampak maupun berpotensi banjir, untuk secara sigap mengambil langkah.
