Alami Gangguan Jiwa, 5 Korban Gempabumi Cianjur Dititipkan di Panti Sosial

- 30 November 2022, 07:25 WIB
Korban gempa Cianjur terus bertambah saat Tim SAR Gabungan berhasil menemukan jasad seorang ayah berpelukan dengan sang anak  di bawah reruntuhan.
Korban gempa Cianjur terus bertambah saat Tim SAR Gabungan berhasil menemukan jasad seorang ayah berpelukan dengan sang anak di bawah reruntuhan. /Instagram @bnpb_indonesia/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Kesehatan RI melaksanakan skrining terhadap para pengungsi korban bencana Gempabumi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat untuk melihat kondisi kejiwaaan mereka. Hasilnya, sebanyak lima korban di tenda pengungsian, mengalami gangguan jiwa.

"Ada skrining untuk melihat apakah korban mendapat gangguan jiwa atau tidak. Hasilnya, sebanyak lima orang sudah kami temukan mengalami gangguan jiwa," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes RI, Sumarjaya, sebagaimana dilansir Portal Bandung Timur dari Antara, Rabu, 30 November 2022.

Sumarjaya menjelaskan, skrining psikologi dilakukan petugas dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes RI kepada sejumlah korban di tenda pengungsian melalui dukungan Program Kesehatan Jiwa Psikososial. Menurut dia, lima korban yang mengalami gangguan jiwa telah diantar oleh petugas kesehatan menuju yayasan panti sosial di Cianjur untuk dititipkan.

"Yang gangguan jiwa sudah kami tangani dan sudah kami titipkan di yayasan," ujar Sumarjaya.

Sumarjaya menjelaskan, hasil skrining terhadap pengungsi korban gempa, umumnya menunjukan gangguan psikologi ringan berupa trauma. Dijelaskan, umumnya gejala tersebut diperlihatkan dengan ketakutan korban untuk kembali ke rumah tinggal masing-masing.

"Umumnya mereka memilih tetap tinggal di tenda atau di luar ruangan karena masih trauma dengan gempa susulan. Bahkan sejumlah korban yang menjalani perawatan di rumah sakit di wilayah Cianjur, memilih untuk menjalani penanganan penyakit di luar gedung," ungkapnya.

Sumarjaya menambahkan, pihaknya sempat memberi pemahaman perawatan di dalam gedung rumah sakit sudah berdasarkan hasil penelusuran dari tim ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk memastikan bahwa struktur bangunan aman. Tapi, lanjutnya, beberapa kali kejadian gempa susulan, membuat korban yang mengalami trauma tetap memilih bertahan dirawat di pelataran rumah sakit pada tempat terbuka.

Hingga hari kesembilan pascabencana, tercatat 703 orang korban luka gempa Cianjur, 73.693 orang pengungsi, 326 orang meninggal dunia, dan enam orang dalam pencarian.***

Editor: Syiffa Ryanti

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x