Erupsi Gunung Semeru, Awan Panas Guguran Mencapai 1.500 Meter

- 4 Desember 2022, 14:47 WIB
Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru /Mountnesia

PORTAL BANDUNG TIMUR - Status Gunung Semeru dinaikan dari Siaga (level III) menjadi Awas (level IV) menyusul erupsi Gunung Semeru dan mengeluarkan Awan Panas Guguran. Pemberlakukan level Awas Gunung Semeru tersebut terhitung mulai pulul 12.00 WIB, Minggu 4 Desember 2022.

Terkait erupsi Gunung Semeru dan meningkatnya status gunung tersebut menjadi awas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG) merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 8 km dari puncak, dan sektoral arah Tenggara yakni di wilayah Besuk Kobokan dan Kali Lanang sejauh 19 km dari puncak.

"Status Gunung Semeru dinaikkan dari Siaga (Level 3) menjadi Awas (Level 4) terhitung hari Minggu 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB," ujar Kepala PVMBG, Hendra Gunawan Minggu, 4 Desember 2022.

Dijelaskan, erupsi Gunung Semeru disertai Awan Panas Guguran terjadi pada pukul 02.46 WIB dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500 meter di atas puncak. Sumber awan panas guguran berasal dari tumpukan material di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak (Kawah Jonggring Seloko).

"Awan Panas Guguran tersebut berlangsung menerus dan hingga pukul 06.00 WIB jarak luncur telah mencapai 7 kilometer dari puncak ke arah Besuk Kobokan," ungkapnya.

Sedangkan terkait aktivitas kegempaan PVMBG mencatat terjadi sebanyak delapan kali gempa letusan, satu kali gempa awan panas guguran sejak pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.

"Situasi itu menunjukkan aktivitas erupsi dan awan panas guguran di Gunung Semeru masih sangat tinggi," katanya.

Selain berpotensi terjadi Awan Panas Guguran, lanjut Hendra, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru. Ia mengatakan, pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya inflasi, atau peningkatan tekanan yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.

"Pemantauan area panas atau hotspot menunjukkan peningkatan adanya anomali thermal menjadi 15 Mw di sekitar area kawah yang mengindikasikan masih adanya tumpukan material panas pada kawah Gunung Semeru," pungkasnya.***

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x