PORTAL BANDUNG TIMUR - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda sepanjang Selasa 6 Juni 2023 mengalami 3 kali erupsi. Terpantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) erupsi pada pukul 14.34 WIB merupakan erupsi terbesar.
Petugas pemantau Deny Mardiono sebagaimana dikutip dari situs resmi ESDM PVMBG, melaporkan erupsi Gunung Anak Kraatau pada Selasa, 6 Juni 2023, pukul 14.34 WIB tinggi kolom letusan teramati hingga 500 meter di atas puncak atau 657 meter di atas permukaan laut. Sementara erupsi kedua terpantau pada pukul 18.08 WIB dan ketiga pada pukul 23.59 WIB.
Pada erupsi pertama pukul 14.34 WIB, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi 80 detik.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Terus Alami Erupsi, Sejak Januari 2023 Telah 44 Kali Erupsi
Dalam laporanya disampaikan Deny Mardiono, pengamatan visual Gunung Anak Krakatau terlihat jelas, teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 25 hingga 50 meter dari puncak . Sementara cuaca berawan, dengan angin sedang ke arah barat laut, ombak laut tenang tidak terdengar suara dentuman.
Sementara pada laporan pengamatan pukul 18.08 WIB, erjadi sekali gempa Letusan atau erupsi dengan amplitudo 47 mm, dan lama gempa 80 detik. Juga terjadi 2 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 20-25 mm, dan lama gempa 195-245 detik.
Selain itu terjadi sekali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 17 mm, S-P 32.4 detik dan lama gempa 95 detik. Juga sekali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-18 mm, dominan 5 mm.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Terus Mutahkan Abu
Pada pengamatan pukul 23.59 WIB, Gunung Anak Krakatau terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 25-50 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah barat laut.
Terjadi sekali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 47 mm, dan lama gempa 80 detik. Dibarengi 2 kali tremor non-harmonik dengan amplitudo 20-25 mm, dan lama gempa 195-245 detik.