PORTAL BANDUNG TIMUR - Permukiman warga di tiga desa, Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Kamis 21 Januari 2021 sejak pukul 16.39 WIB tergenang banjir. Luapan sungai Cikeruh mengakibatkan sejumlah wilayah langganan banjir tergenang air dengan ketinggian 30 hingga 60 centimeter.
Wilayah pemukiman warga hingga pukul 18.00 WIB yang terendam meliputi Desa Rancaekek Kulon, Rancaekek Wetan dan Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. “Hingga kini warga Rancaekek, terutama yang terlewati aliran sungai Cikeruh dan jadi langganan banjir masih waspada, karena dikhawatirkan air akan terus naik karena hujan di wilayah Sumedang masih terjadi,” ujar Yunus Relawan Tanggap Bencana, kepada Portal Bandung Timur.
Baca Juga: Bila Tidak Ada Aral Melintang, Vaksin Akan Diterima Cianjur Besok
Sejumlah warga pun terlihat memasang karung yang sudah diisi dengan karung dan pasir untuk menahan luapan air masuk ke rumah warga. Karena tinggi dan derasnya aliran air Sungai Cikeruh, tidak sedikit di antara rumah warga yang sudah tergenang banjir luapan Sungai Cikeruh yang membawa muatan material lumpur tersebut karena kondisi air yang keruh.
Karena kondisi air masih terlihat belum begitu meninggi, sejumlah pengendara roda dua berusaha untuk melintas di jembatan penyebrangan yang terpantau di Kampung Bojong Melati RW 07 Desa Rancaekek Kulon. Bahkan sejumlah pengendara roda dua maupun roda empat, terpantau nekat dan memaksakan diri menerobos genangan banjir di Jalan Raya Rancaekek-Majalaya kawasan Dangdeur, persisnya depan Masjid Agung Rancaekek Desa Bojongloa.
Baca Juga: Tahun 2021, Meningkat Dana SBSN untuk Kementrian PUPR
Dikatakan Yunus, tiga desa yang ada di sepanjang aliran Sungai Cikeruh menjadi langganan banjir setiap memasuki musim hujan. "Masyarakat yang menjadi korban banjir meminta kepada pemerintah dan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum untuk segera melakukan normalisasi Sungai Cikeruh. Selain itu, kami berharap jembatan penyebrangan yang ada di atas aliran Sungai Cikeruh untuk ditinggikan karena menghambat aliran air," kata Yunus ditemui di lokasi banjir Kampung Bojong Makati Desa Rancaekek Kulon.
Warga Desa Rancaekek Kulon lainnya, Budimantara mengungkapkan, akibat dangkalnya aliran Sungai Cikeruh, disaat aliran air cukup deras tertahan oleh jembatan penyebrangan. "Dampak dari jembatan itu menahan sampah yang terbawa hanyut aliran sungai dan menambah luapan air semakin deras ke permukiman warga," kata Budimantara.
Baca Juga: Pimpinan dan Anggota DPRD Terpapar Covid-19, Ini Kata Edwin Senjaya
Ia berharap kepada pemerintah salah satu solusi untuk penanganan banjir di Kecamatan Rancaekek adalah normalisasi Sungai Cikeruh. Bersamaan dengan normalisasi itu harus ada peninggian jembatan supaya tidak menghambat aliran air disaat terjadi musim hujan.