Memasuki Musim Penghujan, 68 Titik Genangan Tinggal 10 Titik

- 17 September 2021, 23:07 WIB
Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung saat melakukan pengerukan aliran sungai Cisalatri Bumi Panyileukan Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dalam rangka persiapan memasuki musim penghujan.
Petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung saat melakukan pengerukan aliran sungai Cisalatri Bumi Panyileukan Kecamatan Panyileukan Kota Bandung dalam rangka persiapan memasuki musim penghujan. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum memasuki musim penghujan melakukan sejumlah upaya pencegahan banjir. Dari sekitar 68 titik genangan pada musim penghujan tahun lalu, kini tinggal 10 titik genangan.

“Ada sejumlah kegiatan yang dilakukan DPU Kota Bandung dalam menghadapi musim penghujan tahun ini. Selain pemeliharaan rutin 48 Daerah Aliran Sungai bersama jajaran kewilayahan, juga dengan Satgas Citarum Harum Kodam III Siliwangi,” terang Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Yul Zulkarnaen pada acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung.

Pemeliharaan rutin DAS di Kota Bandung menurut Yul Zulkarnaen, selain membersihkan DAS dari sampah, disejumlah DAS dilakukan normalisasi berupa pengangkatan sedimentasi. “Semisal di DAS Cipamulihan Gedebage, Citepus, Cipedes, Cisalatri Panyileukan dan DAS lainnya yang selama ini sering meluap,” terang Yul Zulkarnaen.

Baca Juga: Kegiatan Vaksin Terus Lanjut, Sudah 74,45 Persen Warga Kota Cimahi di Vaksin

Disampaikan Yul Zulkarnaen, rangkaian kegiatan rutin ‘Mapag Hujan’ berupa pengerukan sedimentasi dan pengangkutan sampah menjadi hal yang rutin dilakukan jajaran DPU bersama Satgas itarum Harum dan Gober. “Sebab, masih saja banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai, terutama barang-barang non-organik yang kerap ditemui dengan ukuran sangat besar,” ujar Yul Zulkarnaen.

Ditegaskan Yul Zulkarnaen, selama ini pengangkutan sampah dan pengerukan sedimentasi menjadi langkah sangat efektif untuk mengurangi terjadinya luapan air saat datang musim hujan. Karena membuat air sungai mengalir lebih lancar dari hulu ke hilir.

"Pengerukan sedimen berpengaruh sekali. Rutin dilakukan di titik tertentu. Kita pantau kalau sedimennya, jika sudah tinggi kita keruk. Setahun bisa empat atau lima kali," terang Yul Zulkarnaen.

Baca Juga: Sena Jatuh di Cisangkuy, Polisi Lakukan Ini di TKP

Saat ini hanya tinggal 10 titik yang masuk dalam daftar pemantauan ketat lantaran kerap terjadi luapan air sungai saat musim hujan tiba. Sebelumnya, di Kota Bandung ini tak kurang dari 68 titik kerap terjadi genangan air cukup tinggi.

Adapun titik genangan berdasarkan pantauan awal musim hujan pada beberapa hari terakhir, diantaranya di Jalan Cibaduyut tepatnya di dekat terowongan batas kota.  Jalan Kopo Citarip dan Terusan Pariskoja-Soekarno Hatta,  Jalan Simpang Soekarno Hatta-Gedebage,  Pasar Induk Gedebage, Jalan Rumah Sakit, Margacinta di depan Komplek Bunga Bakung, dan Jalan A.H. Nasution tepat di kawasan Cikadut. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x