Sempat Surut, Air Kembali Menggenangi Desa Tegalluar Bojongsoang Kabupaten Bandung

- 15 Maret 2022, 11:58 WIB
Sejumlah anak bermain di atas perahu untuk mengevakuasi warga korban banjir di jalan inspeksi sungai Citarik, Kampun Sapan Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten  Bandung Selasa 15 Maret 2022.
Sejumlah anak bermain di atas perahu untuk mengevakuasi warga korban banjir di jalan inspeksi sungai Citarik, Kampun Sapan Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung Selasa 15 Maret 2022. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Genangan air luapan sungai Citarik dan Cikeruh di Kampung Sapan Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung Selasa 15 Maret 2022 kembali terjadi. Hujan yang terjadi sepanjang siang dan malam dengan intensitas tinggi dikawasan hulu mengakibatkan sungai Cikeruh dan Citarik yang bermuara di sungai Citarum meluap.

“Hari ini alhamdulillah hanya sebatas lutut, kalau hari Minggu (13 Maret 2022) dan kemarin (Senin, 14 Maret 2022) air sampai sedada. Tapi banjir sekarang ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena banjir tahun ini air tidak dibarengi dengan sampah,” ujar Ai Halimah seorang warga Kampung Sapan RW 007 Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung.

Banjir yang melanda sejumlah perkampungan di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, merupakan banjir langganan setiapkali awal dan akhir musim penghujan. “Musim hujan tahun ini sama seperti tahun lalu, hujan selain lama juga dibarengi dengan petir dan angin cukup kencang membuat atap rumah beterbangan,” ujar Yayat Sudaryat, warga lainnya.

Baca Juga: Kelelahan Usai Sita Aset, Pemeriksaan Istri Doni Salmanan, Dinan Nurfajrina Dijadwal Ulang

Seperti halnya, sejumlah wilayah di Kecamatan Cileunyi dan Rancaekek, banjir yang terjadi di DesaTegalluar akibat luapan sungai Cikeruh menurut Yayat Sudaryat sulit diatasi. “Pengerukan sudah dilakukan sejak tahun (2021) lalu sampai sekarang, tapi tetap saja banjir terjadi,” tambah Yayat Sudaryat.

Untuk mengatasi banjir di Cileunyi, Rancaekek dan Bojongsoang, Pemerintah Kabupaten Bandung berencana membuat embung air atau kolam retensi di wilayah Rancaekek. “Untuk menangani masalah banjir di Kecamatan Cileunyi, Rancaekek dan Bojongsoang bukan hanya dilakukan dengan normalisasi aliran sungai Cikeruh dan Citarik, tapi juga harus dibangun danau buatan atau kolam retensi,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna, saat meresmikan program revitalisasi aliran sungai Cikeruh dan Citarik yang menjadi Program 99 Hari Kerja Bupati Bandung di Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek beberapa waktu lalu.

Dua orang ibu menerobos genangan air  sisa banjir luapan sungai Cikeruh yang mulai surut Selasa 15 Maret 2022 di Kampung Sapan Desa Tegalluar Kecamatan Bojogsoang Kabupaten Bandung yang tergenang sejak Minggu 13 Maret 2022.
Dua orang ibu menerobos genangan air sisa banjir luapan sungai Cikeruh yang mulai surut Selasa 15 Maret 2022 di Kampung Sapan Desa Tegalluar Kecamatan Bojogsoang Kabupaten Bandung yang tergenang sejak Minggu 13 Maret 2022.
Namun program yang sudah dicanangkan sejak tahun 2018 saat Bupati Bandung di jabat Dadang Naser tersebut hingga saat ini belum kunjung terealisasi.   "Justru saya menanyakan, bahwa pembangunan danau buatan atau kolam retensi ini harusnya dibangun bersamaan dengan infrastruktur KCIC ini. Tapi sampai saat ini, belum terlaksana juga bahkan di lapangan belum ada tanda-tanda ada pembebasan lahan. Apalagi pembangunan," ujar Anggota DPRD Kabupaten Bandung H. Cecep Suhendar, saat mendampingi Bupati Bandung Dadang Supriatna. (heriyanto)*** 

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x