Tidak semua warga mampu menyediakan sarana penunjang perolehan air tanah tadi. Akibatnya, tidak sedikit warga mengandalkan pemenuhan air bersih sepenuhnya dari pedagang air keliling.
Keadaan itu berlangdung hingga sekarang. Warga yang tetap bertahan hidup di komplek perumahan tersebut terus mencari cara penanganan masalah air bersih.
Sarana Air Bersih Swadaya
Pada masa-masa krisis air bersih di Komplek Panghegar Permai Kelurahan Mekarmulya, warga RW 03 beruntung telah memiliki Sarana Air Bersih (SAB) swadaya bagi warga
Yoyo Herdistoyo mengatakan, upaya pengadaan SAB swadaya oleh warga RW 03 ini, dinilai mampu mengatasi krisis air bersih skala lokal.
"Instalasi penyedia air bersih tersebut dibangun dari dana gotong-royong warga. Hal ini layak menjadi percontohan bagi lingkungan RW lain di Kelurahan Mekarmulya yang terdampak krisis air bersih" Kata Yoyo Herdistoyo.
Baca Juga: Ema Sumarna, Taman di Kota Bandung Tidah Hanya Jadi Ruang Publik tapi Harus Jadi Paru Paru Kota
Lebih lanjut, Yoyo Herdistoyo, menyampaikan, biaya instalasi air bersih di RW 03 tersebut terbilang mahal. "Berkat adanya kesadaran warga, resiko pengaanggaran mampu diselesaikan dengan baik oleh warga secara bersama-sama", kata Yoyo Herdistoyo.
Disamping berhasil mengatasi hal pendanaan instalasi air bersih, Yoyo Herdistoyo memberikan apresiasi atas usaha berbagai Sumber Daya Manusia (SDM) potensial di lingkungan RW yang sanggup mewujudkan pembangunan instalasi air bersih bagi warga. SAB swadaya di RW 03, sudah berhasil melayani sedikitnya 220 umpi atau rumah warga.
Selama menikmati air bersih, kini tidak ada lagi beban biaya listrik, pembelian mesin pompa dan penyaringan air karena air masuk langsung ke tempat-tempat penampungan dalam keadaan layak konsumsi. Selebihnya, warga sekarang cukup membayar beban pemakaian air setiap bulan sesuai jumlah kubik air yang digunakan. (Ari Prianto Teguh)***