Di Pustaka Kawi, Anak-anak Antusias Menulis Ulang Rumpaka Sunda

- 2 April 2023, 14:31 WIB
Anak-anak antusias menulis ulang Rumpaka Sunda sesuai arahan pendamping kelas menulis, dalam sesi Pelatihan Kelas Menulis Teralisme Pustaka Kawi.
Anak-anak antusias menulis ulang Rumpaka Sunda sesuai arahan pendamping kelas menulis, dalam sesi Pelatihan Kelas Menulis Teralisme Pustaka Kawi. /Foto: Portal Bandung Timur/Ari Prianto Teguh/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Menghabiskan waktu senja, anak-anak begitu antusias menulis ulang rumpaka atau syair Kawih warisan leluhur budaya Sunda. Kegiatan dilakukan dalam sesi Kelas Menulis Teralisme atau Terampil dan Rajin Menulis Mekarmulya, bertempat di Perpustakaan Masyarakat Pustaka Kawi.

Dalam kesempatan kelas menulis itu, hadir pegiat Seni dan Budaya Sunda, Gungun Suyansyah atau akrab di sapa Kang Dagun, Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mediafar Universitas Al-Ghifari, Dini Ihtisam, di dampingi Ketua RT 04 RW 04 Kelurahan Mekarmulya Kecamatan Panyileukan Kota Bandung, Aja.

Menurut Kang Dagun, memperkenalkan kembali syair-syair Budaya Sunda, kini semakin penting terutama kepada anak-anak generasi penerus bangsa. "Kelangkaan pemahaman kepada warisan leluhur Budaya Sunda, nampak semakin nyata. Banyak orang tua dari anak-anak usia sekolah saat ini, sudah jarang melakukan proses pembelajaran atau transformasi pengetahuan budaya kepada anak-anaknya karena orang tua pun sangat minim pengetahuan tentang hal itu", kata Kang Dagun.

Baca Juga: Al Osaibi Korban Pertama Israel di Ramadan 1444 Hijriah

Melihat keadaan ini, pihaknya merasa prihatin terutama saat kita mengetahui bahwa dalam syair-syair Budaya Sunda tertanam nilai-nilai luhur kehidupan. "Anak-anak semakin jauh dari pemahaman hal-hal baik tentang budayanya. Kondisi ini sangat membahayakan bagi kehidupan generasi penerus", ujar Kang Dagun.

Menulis ulang syair-syair Budaya Sunda pada kelas menulis tersebut, dilakukan dalam bentuk menulis berbagai macam-macam pupuh, diantaranya yaitu Pupuh Pucung. Setelah menulis ulang Pupuh Pucung, kemudian anak-anak melantunkan pupuh tersebut sesuai dengan pakem, irama dan nada berdasar aturan pelantunan pupuh Sunda.

Saat anak-anak sudah mengenal kalimat dalam pupuh, Kang Dagun lalu mengurai kandungan nilai-nilai luhur budaya dalam pupuh tersebut.

Sementara itu, Dini Ihtisam, menilai kegiatan kelas menulis ini positif bagi pembangunan karakter generasi penerus bangsa. "Daya dukung terhadap kegiatan seperti ini idealnya lahir dari lingkungan sekitar, terutama di tempat anak-anak melawatkan fase-fase tumbuh kembangnya", kata Dini Ihtisam.

Baca Juga: Kemenag Apresiasi Penanganan Cepat Kasus Biro Perjalanan Umroh Naila Syafaah Telantarkan Jemaah

Melalui upaya sederhana namun konsisten, kata Dini Ihtisam, akan mampu mewujudkan kembali ketahanan budaya bangsa. UKM Mediafar Universitas Al-Ghifari, menurut Dini Ihtisam, berupaya melakukan pendampingan kepada kegiatan-kegiatan masyarakat sekitar kampus berdasarkan jenis talenta dan kemampuan mahasiswa UKM yaitu dalam bidang jurnalistik.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x