Udara Panas Masih Bepotensi Terjadi Hingga Juni, Ini Penjelasan BMKG

- 3 Mei 2023, 04:27 WIB
Meskipun udara di sejumlah wilayah Indonesia cerah berawan, namun udara masih akan terasa panas  karena fenomena alam gerakan semu matahari.
Meskipun udara di sejumlah wilayah Indonesia cerah berawan, namun udara masih akan terasa panas karena fenomena alam gerakan semu matahari. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Feomena alam cuaca panas di sejumlah wilayah Indonesia masih akan terus berlangsung dalam beberapa pekan ke depan. Potensi suhu udara panas berulang pada periode yang sama setiap tahunnya akibat gerakan semu matahari.

Hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau heatwave. Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40 derajat celcius yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.

Di Jepang panas yang luar biasa juga teramati dalam beberapa hari terakhir. Kumarkhali, kota di distrik Kusthia, Bangladesh menjadi daerah terpanas dengan suhu maksimum harian yang tercatat sebesar 51,2 derajat celcius.  Sedangkan 10 kota terpanas di Asia lainnya terjadi sebagian besarnya berada di Myanmar dan India.

Baca Juga: BMKG, Cuaca Kota Bandung di Akhir Pekan Cerah dan Hujan Akan Turun Menjelang Sore

Dalam penjelasan resminya Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati mengaatakan bahwa di Indonesia secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari. “Suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya,” kata Dwikorita Karnawati dala keterangan tertulisnya yang dikutip dari situs resmi BMKG.

Sedangkan secara indikator statistik suhu kejadian, lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2 derajat celcius melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu hanya terjadi satu hari tepatnya pada tanggal 17 April 2023. Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 hingga 36 derajat C di beberapa lokasi.

Variasi suhu maksimum 34 hingga 36 derajat celcius untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun sebelumnya. “Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, bulan April, Mei hingga Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya, selain Oktober hingga November,” tambah Dwikorita Karnawati.

Baca Juga: Udara Kota Bandung dan Sekitarnya Hangat, Cuaca Cerah Sejak  Pagi Menuju Siang

Belakangan diberbagai media, informasi kondisi suhu udara yang panas juga dikaitkan dengan fluktuasi radiasi ultraviolet (UV) dari sinar matahari. Besar kecilnya radiasi UV yang mencapai permukaan bumi memiliki indikator nilai indeks UV, yang di bagi menjadi beberapa kategori, untuk low antara  0 hingga 2 UV,  3 hingga 5 UV untuk moderate, antara 6 hingga 7 UV untuk high, 8 hingga 10 UV untuk ukuran very high), dan 11 ke atas extreme.

Secara umum, pola harian indeks ultraviolet berada pada kategori Low di pagi hari, dan mencapai puncaknya di kategori High, Very high, sampai dengan Extreme ketika intensitas radiasi matahari paling tinggi di siang hari antara pukul 12.00 hingga 15.00 waktu setempat. Bergerak turun kembali ke kategori Low di sore hari.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x