Sekolah Lakukan KBM Tatap Muka Masih Dikaji

- 10 Desember 2020, 23:45 WIB
WALI Kota Bandung Oded M. Danial saat memberikan keterangan pers terkait dengan peningkatan level status Kota Bandung kembali ke zona merah.
WALI Kota Bandung Oded M. Danial saat memberikan keterangan pers terkait dengan peningkatan level status Kota Bandung kembali ke zona merah. /Dok. Humas Kota Bandung/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kurva kasus COVID-19 Kota Bandung masih naik turun Pemerintah Kota Bandung masih terus melakukan kajian untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Dibutuhkan sarana prasarana penunjang sekolah berbasis standarisasi protokol kesehatan Covid-19.

Kepada awak media, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan hingga kini masih melakukan kajian terhadap berbagai dampak dari penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar tatap muka. “ Belum kita putuskan kapan sekolah tatap muka di Kota Bandung akan dimulai, karena Mang Oded juga  belum melakukan pertemuan khusus dengan Pak Hikmat (Kadisdik), terakhir kemarin masih proses analisa,” ujar Odedd M. Dania, di Balai Kota Bandung, Kamis 10 Desember 2020.

Ditegaskan Oded M. Danial, dalam berapa pekan terakhir kondisi kasus COVID-19 di Kota Bandung kurvanya mengalami naik turun. “Kita tidak mau mengambil resiko dan anak-anak menjadi korban nantinya,” ujar Oded M. Danial.

Baca Juga: Kebakaran Kebun dan Penjual Bambu di Tanjungsari

Baca Juga: Drama Korea Extracurricular, Bisnis Ilegal Seorang Siswa SMA

Sementara secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginanjar mengemukakan Pemerintah Kota Bandung memilih berhati-hati untuk membuka pembelajaran tatap muka. Berbagai kajian telah dilakukan, dan meski saat ini belum memungkinkan, Disdik Kota Bandung sudah menginstruksikan kepada setiap sekolah untuk membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.

Satgas Covid-19 ini mengedukasi dan menyosialisasikan tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) penerapan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19. “Khususnya kepada kepada para guru, tata usaha atau staf sekolah dan bahkan kepada siswa dan orang tuanya,” ujar Hikmat Ginanjar.

Selain itu, menurut Hikmat Ginanjar,  Disdik Kota Bandung juga tengah mempersiapkan sarana prasarana sekolah berbasis standarisasi protokol kesehatan Covid-19. Di antaranya menambah fasilitas pendukung guna menopang pembelajaran tatap muka untuk teori maupun praktek, seperti menyediakan wastafel cuci tangan, spray dan cairan disinfektan, handsanitizer dan thermogun, juga di area toilet, selasar, tempat antre ataupun titik kumpul siswa lainnya harus diberi tanda untuk menjaga jarak.

Baca Juga: Pilkada Serentak Usai, Masyarakat Kabupaten Bandung Diharap Bersatu dan Sabilulungan

Baca Juga: 15 Drama Korea Terbaik 2020 yang Wajib Anda Tonton

Hal yang juga perlu dilakukan, menurut Hikmat Ginanjar, untuk sementara sekolah menutup area kantin dan membuat media publikasi berisi informasi pembelajaran tatap muka yang mengacu pada protokol kesehatan. “Untuk sekolah dengan bangunan bertingkat, juga ada pengaturan mobilitas siswa saat melewati tangga,” jelas Hikmat Ginanjar.

Meskipun pembelajaran tatap muka sudah ada instruksi dari Wali Kota Bandung, menurut Hikmat Ginanjar, untuk sekolah yang sudah memenuhi standar kesehatan akan melakukan tahap simulasi selama 1-4 pekan. Selanjutnya, masa transisi skema baru sekolah di masa AKB di tengah pandemi Covid-19 yang diperkirakan membutuhkan waktu hingga dua bulan.

“Jika situasi Covid-19 di Kota Bandung membaik, Pemkot Bandung akan tetap sangat mencermati situasi dan kondisi di lapangan guna menjaga keselamatan peserta didik. Penyiapan sarana dan prasarana berbasis protokol kesehatan Covid-19 ini harus diinformasikan oleh sekolah melalui unggahan data lewat Dapodik,” pungkas Hikmat Ginanjar. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: humas.bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah