Tsunami Berpotensi Terjadi di Maluku Pasca Gempa Bumi Magnitudo 7,9

- 10 Januari 2023, 07:20 WIB
Peta pusat gempa bumi magnitudo 7,9 yang terjadi pada Selasa 10 Januari 2023 pukul 00.47.34 WIB di wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya,.
Peta pusat gempa bumi magnitudo 7,9 yang terjadi pada Selasa 10 Januari 2023 pukul 00.47.34 WIB di wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya,. /Sumber : Instagram @daryonoBMKG/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat Maluku Tengah, Maluku Tenggara dan Maluku Barat akan potensi tsunami. Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,9 Selasa 10 Januari 2023 di Pantai Utara Maluku Barat berpotensi tsunami.

Dalam laporannya Kepala Pusat gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam instagram pribadinya @daryonoBMKG mengatakan bahwa hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi Selasa 10 Januari 2023 pukul 00.47.34 WIB wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, BERPOTENSI TSUNAMI.

Tingkat ancaman SIAGA di Maluku-Tengah, Kepulauan Maluku-Tenggara, Maluku-Tenggara-Barat P.Yamdena dan Kota-Ambon; dan tingkat ancaman WASPADA di Maluku-Tenggara, Seram-Bagian-Timur, Seram-Bagian-Barat, Buru, Wakatobi, Kendari Pulau Watulumango, Kepulauan Kendari, Konawe Bagian Selatan, Kota-Kendari dan Kendari.

Baca Juga: Peluang Timnas Indonesia di Leg 2 Semi Final Menuju Final Piala AFF 2022

Berdasarkan hasil pengamatan tide gauge di sekitar sumber gempa, hingga pukul 03.00 WIB tidak tercatat adanya perubahan muka laut yang signifikan.

Dilaporkan bahwa pada hari Selasa 10 Januari 2023 pukul 00.47.34 WIB wilayah Pantai Utara Maluku Barat Daya, Maluku diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo magnitudo 7,5.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,37 derajat Lintang Selatan dan 130,23 derajat  Bujur Timur. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 kilometer arah Barat Laut Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku pada kedalaman 130 kilometer.

Sementara jenis dan mekanisme gempa bumi yang terjadi menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah. Gempa bumi terkadi akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.

Baca Juga: Mutilasi Tambun Bekasi, Pasca Dilaporkan Hilang Juli 2019 hingga Diketemukan 2022 Masih Diselidiki

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault. Akibatnya getaran gempa bumi berdampak dan dirasakan di daerah Saumlaki dengan skala intensitas V MMI atau getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x