Piala AFF 2022, Garuda Indonesia Tidak Mampu Memanfaatkan 10 Pemain Tim Gajah Perang

- 30 Desember 2022, 07:40 WIB
Pemain Indonesia merayakan kemenangan usai Marc Klok mencetak gol ke gawang Thailand lewat tendangan penalti, meski bermain 10 orang Thailand mampu menahan imbang Indonesia dengan skor 1-1.
Pemain Indonesia merayakan kemenangan usai Marc Klok mencetak gol ke gawang Thailand lewat tendangan penalti, meski bermain 10 orang Thailand mampu menahan imbang Indonesia dengan skor 1-1. /Foto : PSSI/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kemenangan 1-0 dalam genggaman lewat gol Marc Klok di titik putih tidak mampu dipertahankan Timnas Indonesia saat melawan Thailand yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Kamis, 29 Desember 2022.

Posisi Garuda Indonesia masih tetap berada di bawah Thailand di klasemen sementara dengan poin sama 7 dari 3 laga yang dimainkan. Thailand di posisi pertama klasemen dengan keunggulan selisih gol, meski sama memasukan 10 gol tapi Thailand hanya kemasukan 1 gol dan Indonesia 2 gol.

Timnas Indonesia akan melakoni laga krusial di  matchday keempat Grup A Piala AFF 2022 yang akan digelar Senin 2 Januari 2023 mendatang. Saat melawan Filipina, anak asuh Shin Tae Yong harus mampu mengalahkan tim berjuluk The Azkals, atau minimal berakhir imbang.

Baca Juga: Muhammad Ali Terima Tongkat Estafet Kepemimpinan Kasal

Pada laga melawan Thailand yang disaksikan Presiden Joko Widodo serta Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Kapolri Jenderel Listyo Sigit Prabowo dan lainnya, anak asuh Shin Tae Yong bermain langsung agresif. Laga baru berjalan 40’ detik pemain Indonesia sudah mengancam gawang Thailand lewat umpan Egy Maulana Vikri ke depan gawang yang disambut Witan Sulaeman, namun bola bisa diamankan kiper Thailand.

Masih menerapkan formasi 1-3-2-4, sama seperti saat melawan Brunei Darussalam, Shin Tae Yong menjadikan Yakob Sayuri sebagai starter yang biasanya dipercayakan pada Ilja Spasojevic. Sedangkan dilapis kedua ditempati Rachmat Irianto, Dendy Sulistyawan dan Egy Maulana Vikri, lapis tengah dijaga Marc Klok dan Witan Sulaeman, serta dibarisan pertahanan dikawal  Jordi Amat, Fachruddin Aryanto,Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam.

Formasi ideal yang diterapkan Shin Tae Yong, mampu mengimbangi formasi 1-5-4 yang diterapkan Alexandre Polking yang mejadikan Teerasil Dangda pemain andalannya sebagai starter.

Baca Juga: Pemkab Bandung Awasi Pembangunan Pasar Sehat Majalaya Bernilai Investasi Rp 180 Miliar

Sepanjang babak pertama kedua tim berupaya untuk melakukan pressing tinggi dan cenderung agresif saat melakukan serangan ke daerah pertahanan. Namun rapatnya barisan pertahanan kedua tim membuat serangan demi serangan tidak mampu sampai ke jantung pertahanan, hingga skor berakhir dengan 0-0.

Fachruddin Aryanto bersama rekan-rekannya beberapakali melakukan kesalahahfahaman saat membangun serangan. Sementara Theerathon Bunmathan bersama rekan-rekannya bermain lebih rapi dari kaki ke kaki hingga sepanjang babak pertama mampu menguasai bola sebanyak 60 persen.

Memasuki babak kedua tidak ada pemain yang diganti. Kedua pelatih tetap mempertahankan pemain dengan formasi yang tetap tidak berubah.

Seperti halnya pada babak pertama, Garuda Indonesia langsung tancap gas berinisiatif melakukan serangan. Hasilnya, laga baru berlangsung 3’ menit gol perdana tercipta untuk Timnas Indonesia atas Thailand, skor 1-0.

Baca Juga: Peresmian Masjid Al Jabbar, Pemprov Jabar Sebar 7.000 Undangan Termasuk Para Duta Besar Negara Muslim

Gol tercipta di titik putih pada menit ke 48’ lewat kaki Marc Klok yang mengecoh penjaga gawang Phootawchuek. Hadiah penalti diberikan wasit usai Theerathon Bunmathan kapten kesebelasan Thailand mencoba menghadang tendangan keras Asnawi Mangkualam dan mengenai tangan.

Unggul dengan 1 gol, anak asuh Shin Tae Yong semakin meningkatkan daya serang. Permainan agresif yang dimainkan Gajah Perang sempat mematik emosi pemain Indonesia hingga sering timbul keributan kecil.

Pada menit ke 63’ Saddil Ramdani yang baru masuk menggantikan Egy Maulana Vikri dilanggar sangat keras Sanrawat Dechmitr yang mengangkat kaki sangat tinggi. Wasit mengganjar dengan kartu merah dan Thailand harus bermain dengan 10 pemain.

Namun meski bermain dengan 10 pemain, Thailand tidak mengendorkan serangan. Demikian pula halnya dengan Garuda Indonesia beberapakali mencoba untuk melakukan serangan balik.

Tim Gajah Putih mencoba memancing pemain Indonesia dengan bermain lebih terbuka lewat passing cepat dan permainan agresif. Tercatat empat kali pemain Thailand mampu menembus daerah pertahanan Indonesia dan bahkan satu tendangan tepat sasaran ke gawang yang mampu diselamatkan Nadeo Argawinata yang melakukan penyelamatan gemilang.

Pergantian dua pemain yang dilakukan Shin Tae Yong dimenit ke 76’ dimanfaatkan para pemain Thailand. Masuknya Ricky Kambuaya dan Muhammad Rafli menggantian Rachmat Irianto dan Witan Sulaeman terlambat beradaptasi dilapangan.

Selang 2’ menit pergantian dua pemain, gawang Nadeo Argawinata kebobolan. Sepakan keras  Sarach Yooyen dari luar kotak penalti mengenai kaki Ricky Kambuaya dan bola berbelok arah hingga mengecoh pergerakan Nadeo Argawinata. Papan skor berubah menjadi 1-1.

Usai hasil imbang dimenit ke 79’ , disisa waktu pertandingan kedua tim menampilkan permainan agresif. Pemain cenderung kurang fokus hingga bola lebih banyak bergerak liar dan banyak ke luar lapangan.

Menjelang berakhirnnya waktu pertandingan kedua pemain dari kesebelasan lebih berupaya memanfaatkan bola-bola mati. Namun tendangan bebas yang dilakukan tidak kunjung membuahkan hasil hingga skor tetap tidak berubah 1-1 untuk Timnas Indonesia dan Thailand. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x