Museum Nasional Terbakar

- 17 September 2023, 05:16 WIB
Ilustrasi kebakaran. Museum Nasional atau Gedung Gajah Sabtu 16 September 2023 malam terbakar.
Ilustrasi kebakaran. Museum Nasional atau Gedung Gajah Sabtu 16 September 2023 malam terbakar. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

Museum Nasional atau di masyarakat pada masa lalu dikenal dengan nama Museum Gajah berdasarkan situs resmi Museum Nasional, diawali dengan berdirinya suatu himpunan yang bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen atau Perkumpulan Ilmiah Belanda, didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tanggal 24 April 1778 di masa Eropa tengah terjadi revolusi intelektual atau The Age of Enlightenment. Dimana orang mulai mengembangkan pemikiran-pemikiran ilmiah dan ilmu pengetahuan.

Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) merupakan lembaga independen yang didirikan untuk tujuan memajukan penetitian. Penelitian dilakukan dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah.

Selain itu juga memberitakan dan menerbitkan hasih penelitian. Lembaga ini mempunyai semboyan ‘Ten Nutte van het Algemeen’ atau Untuk Kepentingan Masyarakat Umum.

Salah seorang pendiri lembaga ini, yaitu JCM Radermacher, menyumbangkan sebuah rumah miliknya di Jalan Kalibesar. Juga menyumbangkan sejumlah koleksi benda budaya dan buku yang amat berguna,  yang menjadi cikal bakal berdirinya museum dan perpustakaan.

Selama masa pemerintahan Inggris di Jawa (1811-1816), Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles menjadi Direktur perkumpulan ini. Oleh karena rumah di Kalibesar sudah penuh dengan koleksi, Raffles memerintahkan pembangunan gedung baru untuk digunakan sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society yang dulu disebut gedung Societeit de Harmonie di jalan Majapahit nomor 3 yang kini jadi kompleks gedung sekretariat Negara, di dekat Istana kepresidenan.

Jumlah koleksi milik BG terus neningkat hingga museum di Jalan Majapahit tidak dapat lagi menampung koleksinya. Pada tahun 1862, pemerintah Hindia-Belanda memutuskan untuk membangun sebuah gedung museum baru di lokasi yang sekarang, yaitu Jalan Medan Merdeka Barat No. 12 yang dutu disebut Koningsplein West.

Tanahnya meliputi area yang kemudian di atasnya dibangun gedung Rechst Hogeschool atau Sekolah Tinggi Hukum yang pernah dipakai untuk markas Kenpetai di masa pendudukan Jepang, dan sekarang Departemen Pertahanan dan Keamanan.

Gedung museum baru dibuka untuk umum pada tahun 1868. Museum ini sangat dikenal di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya penduduk Jakarta dengan sebutan Gedung Gajah atau Museum Gajah.

Sebutan Gedung Gajah atau Museum Gajah karena di halaman depan museum terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand  tahun 1871. Kadang kala disebut juga Gedung Arca karena di dalam gedung memang banyak tersimpan berbagai jenis dan bentuk arca yang berasal dari berbagai periode.***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x