Ini yang Menjadi Penyebab Angka Kasus Covid-19 Tinggi di Kecamatan Ibun

- 11 Februari 2021, 23:42 WIB
Camat Ibun Adjat Sudrajat
Camat Ibun Adjat Sudrajat /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Hingga Kamis 11 Februari 2021 jumlah warga terpapar Covid-19 di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung mencapau 18 kasus. Ada lima faktor yang menyebabkan kasus Covid-19 di Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung sulit di tekan.

“Sulit untuk menekan angka Covid-19 di wilayah Ibun, karena adanya lima faktor utama penyebab.  Pertama adanya klaster baru yang disebabkan karena adanya kunjungan para tamu ke salah satu perusahaan di Kamojang, hampir setiap harinya banyak tamu yang datang dari berbagai kota. Pastinya tidak diketahui apakah tamu tersebut sehat atau tidaknya," jelas Camat Ibun Adjat Sudradjat pada Portal Bandung Timur Kamis 11 Februari 2021.

Faktor penyebab lainnya, dari pondok pesantren, ketiga penyebaran dari pasar desa juga pasar mingguan. Keempat itu dari Pegawai Sosial Masyarakat (PSM), yakni petugas yang hilir mudik ke Puskesmas maupun rumah sakit, dan terakhir penyebabarn dari pabrik atau perusahaan  yang mempekerjakan banyak karyawan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Sembuh Harian 10.145 orang, Kasus Terkonfirmasi Positif 8.776 Kasus

"Sampai hari kemarin, sebanyak 18 masyarakat diduga terpapar wabah Covid-19. Hari ini belasan warga tersebut sedang dalam tahap pemulihan," ujar Adjat Sudrajat.

Camat Adjat mengatakan, terkait jumlah angka yang terpapar Covid-19, data yang diterima dari Puskesma dengan data yang ada di Kabupaten Bandung, dinilainya simpang siur.

"Salah satu contoh, beberapa waktu lalu data di Ibun, pernah mencapai ratusan yang diduga terpapar wabah Covid-19. Namun kenyataan di lapangan, informasinya cuma satu. Angka ini tidak berubah selama beberapa minggu," ujarnya.

Baca Juga: Ke Pamanukan Subang Polresta Bandung Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir

Pihaknya menilai data yang ditampilkan oleh Satgas melalui dinas terkait kurang sinkron. Dirinya menilai juga, kurangnya komunikasi dan koordinasi antara dinas terkait yang menaungi data wabah corona ini.

"Salah satu persoalan sebetulnya itu masalah pendataan tentang dampak dari Covid-19 itu kadang-kadang kacau. Terus terang saja lah, sangat kacau, bukan kacau lagi. Jadi pake 'sangat' kacaunya," keluhnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x