Pengamatan Hilal di Kota Bandung, Bulan Belum Cukup Umur 1 Syawal 1444 Hijriah pada Sabtu 22 April 2023

- 21 April 2023, 01:08 WIB
Pengamatan Hilal di Observatorium Albiruni Unisba Bandung.
Pengamatan Hilal di Observatorium Albiruni Unisba Bandung. /adywira/sumedangbagus

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pantauan tinggai hilal di Observatorium Al Biruni Universitas Islam Bandung (Unisba) Kota Bandung pada Kamis 20 April 2023 baru terlihat 1,65 derajat dengan elongasi 2,66 derajat. Berdasarkan keterntuan ketentuan yang digunakan pemerintah untuk menentukan 1 Syawal 1444 Hijriah adalah hilal minimal 6 derajat dengan sudut elongasi di atas 5 derajat.

Kepala BMKG Stasiun Bandung Teguh Rahayu mengatakan, konjungsi atau Ijtimak awal bulan Syawal 1444 Hijriah  terjadi pada Kamis, 20 April 2023 pukul 11.12 WIB atau 12.12 WITA atau 13.12 WIT. Sedangkan matahari terbenam paling awal di Merauke, Papua pukul 17.35 WIT dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.45 WIB di Sabang, Aceh dengan tinggi hilal berkisar antara 0,75 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 2,36 derajat di Sabang, Banda Aceh.

Sementara berdasarkan pantauan BMKG Bandung yang dilaksanakan di Observatorium Al Biruni Universitas Islam Bandung, menurut Teguh Rahayu, waktu terbenam matahari di Kota Bandung pada pukul 17.45 WIB. Sedangkan untuk ketinggian hilal baru mencapai 1 derakat 38,86’ atau 1,65 derajat.

Baca Juga: Hasil Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah Jatuh Pada Hari Sabtu 22 April 2023 Masehi

Sedangkan elongasinya menurut Teguh Rahayu berkisar 2 derajat 39,6’ atau 2,66 derajat. Sementara di Wasis Papua, antara 1,48derajat dan di Sabang Banda Aceh 3,09 derajat.

Untuk umur Bulan di Merauke papua berkisar antara 4,36 jam sampai 7,56 jam di Sabang Banda Aceh. Untuk kecerlangan bulan atau Fraksi Iluminasi Bulan berkisar antara 0,02 persen  di Waris, Papua sampai dengan 0,07 persen di Sabang, Banda Aceh. “Sementara di Kota Bandung umur Bulan 6 jam 33 menit 55 detik dengan FIB sebesar 0,05 persen, “ ujar Teguh Rahayu.

Berdasarkan pengamatan BMKG Bandung data hilal yang di dapat pada Kamis, 20 April 2023 di Observatorium Albiruni Fakultas Syariah Universitas Islam Bandung, tinggi hilal baru mencapai 1,65 derajat dan dinilai tidak cukup tinggi. “Tinggi Hilal terendah yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 6,47 derajat,” ujar Teguh Rahayu.

Sementara untuk elongasi 2,66 derajat dan dinilai tidak cukup tinggi. Elongasi terendah yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 7,306 derajat.

Baca Juga: INI Alasan Kenapa 1 Syawal 1444 Hijriah Bukan Jumat 21 April 2023 Esok Hari

Sedangkan untuk fraksi Iluminasi Bulan 0,05 persen dan dinilai tidak cukup cerlang. Kkecerlangan Bulan ter-redup yang pernah terlihat hilal oleh Tim BMKG sebesar 0,41 persen.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x