Kota Bandung Dikepung Banjir, Pakar ITB Berikan Solusinya

- 13 Januari 2024, 16:47 WIB
Menurut Pakar ITB Soal Banjir di Braga Bandung, Sudah Saatnya Ada Penanganan dari Lembaga Khusus
Menurut Pakar ITB Soal Banjir di Braga Bandung, Sudah Saatnya Ada Penanganan dari Lembaga Khusus /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Menanggapi bencana banjir yang merendam sebagian wilayah kota Bandung pada Kamis 11 Januari 2024 lalu, Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung (FITB ITB), Dr. Heri Andreas S.T., M.T., mengatakan sudah saatnya ada lembaga khusus yang menangani persoalan tersebut.

Heri mengatakan, pengelolaan volume air yang meningkat saat hujan deras dapat dilakukan dengan infiltrasi (penguatan daya serap) maupun run off (penguatan daya tampung).

"Jika infiltrasi diutamakan sebagai solusi, maka lahan terbuka hijau harus sangat banyak sehingga daya serap air semakin besar," Kata Heri Sabtu 13 Januari 2024.

Namun, tegas Heri, wilayah di Kota Bandung khususnya bagian utara, yang mestinya menjadi daerah serapan sudah dipenuhi dengan permukiman. Hal itu dinilai membuat solusi dengan infiltrasi atau menambah daya serap menjadi tidak realistis.

Adapun pilihan lainnya, yakni penguatan daya tampung, dapat dilakukan dengan normalisasi area sungai, naturalisasi, maupun kolam retensi. Namun, hal ini pun memiliki tantangan tersendiri karena kondisi kota yang sudah padat.

"Realitasnya, apakah daya tampung dapat disiapkan secara maksimal karena di lapangan sudah padat sehingga sulit untuk pelebaran sungai. Kolam retensi pun sulit dilakukan. Akhirnya yang memungkinkan ditanggul setinggi mungkin. Persoalannya, ketika tanggul tersebut jebol bencananya juga luar biasa," katanya.

Heri mengatakan,kapasitas Sungai Cikapundung relatif kecil sehingga tidak dapat menampung volume air yang besar.

"Pemerintah sudah melakukan mitigasi melalui pembuatan tanggul sehingga sedikit menambah kapasitas sungai dan air tidak luber ke samping kiri dan kanan sungai. Namun, ketika volume airnya besar akan ada potensi tanggulnya jebol," tuturnya.

Heri berpandangan, curah hujan memiliki karakteristik rendah, tinggi, dan bisa sangat tinggi serta memiliki masanya. Hingga akhirnya muncul siklus banjir 5 tahunan hingga dalam waktu yang lebih cepat maupun lama.

Halaman:

Editor: Dharmasurya Denni


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x