Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperbaiki sistem jam kerja bagi petugas Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), khususnya sat pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan berlangsung pada November 2024. Demikian dikatakan Anhar Hadian menyusul adanya kasus Ketua KPPS di TPS 18 Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, yang dinyatakan meninggal dunia setelah bertugas sebagai penyelenggara pemilu.
Menurut Anhar Hadian, KPU harus memperbaiki sistem jam kerja bagi petugas KPPS, agar kasus serupa tidak terulang kembali. Ia menegaskan, jika sistem jam kerja tiadak ada perbaikan maka ia melihat dari sisi kesehatan petugas KPPS kan berat.
“Tapi kami dari sisi kesehatan melihat kalau sistemnya masih seperti ini berat. Se-sehat apapun orang gitu ya kalau harus bergadang apalagi dengan tekanan. Kalau caranya tetap seperti ini akan banyak yang sakit, saya pikir masuk akal ya,” kata Anhar.
Ia juga berharap, seluruh petugas KPPS pada pelaksanaan pilkada serentak mendatang dapat menjaga kondisi kesehatannya dengan membekali diri dengan sarapan terlebih dahulu, sebelum melaksanakan tugas.
“Jadi jaga kondisi badannya salah satunya saya meminta KPU mewajibkan mereka sarapan gitu, karena dari situ mulainya tuh gak dirasa pas pencoblosan, sore baru kerasa mual segala macam,” katanya.
Sementara itu, Anhar juga mengaku pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh kepala puskesmas di Kota Bandung untuk memastikan kesehatan petugas KPPS pascabertugas dalam pemilu 2024.***
