Bedah Borok Kota Bandung, Arfi Rafnialdi Sampaikan Dua Narasi Pengobatannya. Apakah Itu?

- 24 Juni 2024, 19:34 WIB
Arfi Rafnialdi Sodorkan Dua Narasi Untuk Memecahkan Persoalan Yang Telah Menahun di Kota Bandung
Arfi Rafnialdi Sodorkan Dua Narasi Untuk Memecahkan Persoalan Yang Telah Menahun di Kota Bandung /nazib/istimewa/

"Para PKL memang sareukseuk, sumber kekumuhan. Tapi mereka adalah manusia-manusia yang harus diberdayakan, diberi ruang untuk mengembangkan usahanya. Jangan sampai mereka hanya dikejar-kejar untuk ditertibkan, tapi urusan perutnya diabaikan," tandas Iu.

Walikota mendatang, lanjutnya, seyogianya mampu membuat konsep yang holistik yang meningkatkan harkat dan martabat PKL, namun sekaligus menjadikan kota ini bersih, tertib, indah.

Sementara itu, Ketua INTI Jabar Leon Hanafi mengatakan Kota Bandung membutuhkan pemimpin yang punya visi budaya dan ekonomi mumpuni.

"Kami dari etnis Tionghoa tak mempermasalahkan siapapun yang akan jadi pemimpin di Kota Bandung, dari partai manapun, dari etnis apapun. Namun hanya ingin hidup tertib, aman, damai dan berusaha cari nafkah dengan tenang, seraya hidup berdampingan dengan etnis apapun," katanya.

Dikatakan, pemimpin yang baik bukan sekadar mampu melayani masyarakat. "Melayani saja tak cukup. Bahkan jangan sampai melayani mereka yang parasit hanya meminta-minta bantuan dan proyek. Jangan sampai masyarakat jadi manja. Buatlah agar masyarakat berdaya secara ekonomi, berbudaya dan beradab."

"Kita harus punya akar budaya yang kuat. Kalau pemimpin itu harus bisa merawat akar keadaban. Kalau peradaban rusak, semua rusak. Jika nasyarakat tak beradab, itu tanda pimpinan gagal. Selama ini pemimpin di Kota Bandung tak merawat. Budaya Sunda semakin disingkirkan," katanya.

Diskusi Politik Untuk Mencerahkan Masyarakat Jelang Pilkada 2024

Seperti diketahui Acara yang digagas Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jabar ini bekerjasama dengan PW Muhammadiyah Jabar, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) dan Kadin Jabar rencananya akan berlangsung setiap hari Minggu petang, hingga awal November mendatang.

Ketua JMSI Jabar, Sony Fitrah Perizal mengatakan dua dekade telah berlalu, namun wajah Kota Kembang masih diselimuti masalah klasik: kemacetan, banjir, sampah, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi. Empat Wali Kota silih berganti, namun solusi tak kunjung terlihat.

"Akankah Pilkada 2024 melahirkan pemimpin yang mampu membebaskan  Bandung dari belenggu persoalan ini?" katanya.

Halaman:

Editor: Dharmasurya Denni


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah