Pantai di Anyer Serang Banten Sangat Menakjubkan, Tapi Sayang Banyak Kutipan Tidak Resmi Bersliweran

- 23 Juni 2024, 07:15 WIB
Menikmati suasana pagi hari di Pantai Anyer  merupakan kegiatan wisata yang paling banyak dilakukan wisatawan, namun sayang terkadang ketenangan menikmati pesona alam terganggu oknum yang menutip bayaran.
Menikmati suasana pagi hari di Pantai Anyer merupakan kegiatan wisata yang paling banyak dilakukan wisatawan, namun sayang terkadang ketenangan menikmati pesona alam terganggu oknum yang menutip bayaran. /Portal Bandung Timur/Ach Syauki Alwan M/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Liburan panjang Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha baru lalu seharusnya menjadi momentum menyenangkan. Apalagi bagi mereka yang mengisinya dengan kegiatan berlibur mengunjungi tempat-tempat wisata.

Adalah gugusan pantai di Kecamatan Anyer Kabupaten Serang Provinsi Banten paling banyak menjadi tujuan berwisata. Khususnya bagi masyarakat Jabodetabek yang dapat menjangkau dalam waktu 2 hingga 3 jam dengan banyak rute jalan alternatif.

Setidaknya ada 10 gugus pantai indah yang dapat disambangi wisatawan yang berkunjung ke Anyer Serang Banten. Selain Pantai Anyer yang sudah lebih dahulu dikenal, juga ada Pantai Marbella, Pantai Marina, Pantai Bandulu, Pantai Sambolo, Pantai Jambu, Pantai Cibeureum dan yang terbaru dan banyak dikunjungi adalah Pantai Pasir Putih Sirih dan Pantai Sangiang.

Baca Juga: Sodong Parat, Wisata Pantai Terumbu Karang di Garut Selatan, Sepi Pengunjung

Namun sangat disayangkan, daya tarik pantai-pantai di Anyer sering terganggu dengan maraknya pungutan liar (pungli) yang mengganggu kenyamanan pengunjung. Seperti yang banyak di posting yang tidak mengenal henti disejumlah platform media sosial.

Pungli di wilayah ini tidak hanya merugikan wisatawan tetapi juga merusak reputasi pariwisata Banten. Masalah ini menjadi perhatian utama bagi semua pihak yang berkomitmen untuk memajukan pariwisata di daerah tersebut.

Berbagai bentuk pungli sering dialami wisatawan di Pantai Anyer. Pengunjung sering menghadapi pungli dari oknum tidak bertanggung jawab. Seperti petugas parkir yang menetapkan tarif parkir jauh di atas harga resmi tanpa memberikan karcis yang sah.

Selain itu, penjaga pintu masuk terkadang meminta biaya tambahan meskipun pengunjung telah membayar tiket masuk. Praktik semacam ini membuat wisatawan merasa dirugikan dan tidak nyaman.

Baca Juga: Pantai Sori Nehe di Kaki Gunung Tonggo Hala Bima NTB, Surga Tersembunyi Tawarkan Esotisme

Selain biaya parkir dan tiket masuk, penyewaan fasilitas seperti payung, kursi pantai, atau kamar mandi juga sering dikenakan biaya yang tidak masuk akal. Wisatawan sering dipaksa membayar lebih dari tarif yang seharusnya, menambah ketidaknyamanan saat berlibur.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah