Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kota Bandung Jumat 26 Februari 2021 mulai melakukan vaksinasi tahap II untuk warga Lanjut Usia (lansia). Pemerintah Kota Bandung mentargetkan 300 ribu lansia di vaksinasi, dan baru sekitar 120 ribu orang yang terjadwal untuk divaksin.
“Untuk yang bulan pertama ini Kementerian Kesehatan melalu Pemprov Jabar memberikan untuk 120 ribu lansia. Lansia yang hari ini melakukan vaksinasi merupakan lansia yang ter-screening faktor risiko kesehatannya,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Rosye Arosdiani, saat meninjau vaksinasi tahap II untuk lansia di Rumah Sakit Al-Islam Kota Bandung, Jumat 26 Februari 2021.
Disampaikan Rosye Arosdiani, lansia yang sudah mendaftar namun belum mendapatkan jadwal, akan dipanggil selanjutnya. “Semua tergantung dari ketersediaan vaksin yang diberikan oleh pusat,” tambah Rosye Arosdiani.
Program vaksinasi tahap II menurut Rosye Arosdiani akan dilaksanakan untuk lansia dan pelayanan publik akan berlangsung hingga pekan kedua Juni 2021. Hingga saat ini yang baru terdaftar untuk menerima vaksinasi di RS Al-Islam baru 300 orang lansia.
“Datanya baru kita terima kemarin dan baru kita sampaikan ke Al-Islam. Data yang kami terima saat ini, yang terdaftar di link itu memang belum sepenuhnya. Karena memang baru awal,” jelas Rosye Arosdiani.
Selain akan dilakukan di Rumah Sakit Al-Islam, menurut Rosye Arosdiani, beberapa fasilitas kesehatan yang dinyatakan siap juga mulai melaksanakan vaksinasi tahap II. Tercatat hingga kini terdapat 185 pos vaksinasi yang ada di Kota Bandung.
“Khusus kelompok lansia, fasilitas kesehatan melakukan persiapan lebih karena disesuaikan dengan kondisi fisik lansia. Salah satunya adalah memastikan fasilitas kesehatan aman untuk kegawatdarutan, karena ada beberapa karakteristik lansia yang tidak bisa dilakukan vaksinasi dan kita harus pastikan mereka mendapat vaksinasi secara aman,” jelas Rosye Arosdiani.
Dikatakan Rosye Arosdiani, memasuki program vaksinasi tahap II masih ada tenaga kesehatan yang harus divaksin. “Tidak kurang dari 8.000 tenaga kesehatan yang belum selesai mendapatkan vaksin karena adanya perluasan, dulu SDM kesehatan hanya sampai umur 59 tahun, ternyata lansia juga bisa dan para dokter senior serta professor ini sudah lebih dari 60 tahun. Dan mereka masih aktif memberi pelayanan,” pungkas Rosye Arosdiani. (hp.siswanti)***
