Fogging Dilakukan Dinkes Kota Cimahi dan Puskesmas Cigugur Tengah, Ada Warga Terserang DBD

- 23 Agustus 2023, 16:56 WIB
Dinas Kesehatan Kota Cimahi dan Puskesmas Cigugur Tengah lakukan kegiatan pengasapan atau fogging untuk mencegah penyebaran penyakit DBD.
Dinas Kesehatan Kota Cimahi dan Puskesmas Cigugur Tengah lakukan kegiatan pengasapan atau fogging untuk mencegah penyebaran penyakit DBD. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Kesehatan Kota Cimahi bersama Puskesmas Cigugur Tengah Kota Cimahi Rabu 23 Agustus 2023 lakukan gerakan pengasapan atau fogging di wilayah RW 05 Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi tengah Kota Cimahi. Kegiatan fogging dilaksanakan setelah diketahui dua warga RW 05 Kelurahan Baros terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD).

“Kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini merupakan kegiatan pencegahan penyebaran DBD. Kegiatan dilaksanakan bersama Puskesmas Cigugur Tengah dan  Kader Jumantik RW 05,” terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi Dwihadi Isnalini, kepada wartawan di sela kegiatan.

Kegiatan fogging di RW 05 Kelurahan Baros menurut Dwihadi Isnalini dilaksanakan  dalam rangka penanggulanan penyebaran penyakit DBD akibat nyamuk Aedes aegypti. Selain itu juga dalam rangka pencegahan dan penyebaran pasca diketemukannya 2 kasus warga usia anak-anak dan remaja yang terserang DBD.

Baca Juga: Wapadalah, Kasus DBD Di Kota Bandung Meningkat Saat Musim Penghujan dan Pancaroba

Beradasarkan data di Dinker Kota Cimahi, sepanjang tahun 2023 terjadi 123 kasus DBD. Terakhir pada Juli 2023 lalu tercatat dua kasus di wilayah Cipageran dan Leuwigajah. "Kalau terakhir data kita sampai Juni 123. Ada penambahan dari surveilans rumah sakit, Juli ada dua yang masuk dari Cipageran dan Leuwigajah. Dua meninggal awal tahun," terang  Dwihadi Isnalini.

Kata  Dwihadi Isnalini, antisipasi yang dilakukan Dinkes Kota Cimahi dengan terus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga lingkungan.  "Masyarakat harus berpartisipasi, karena dinas sendiri terbatas dalam mengendalikan peredaran nyamuk, seperti di beberapa wilayah kader jumantik keliling,” ujar Dwihadi Isnalini.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh warga menurut Dwihadi Isnalini pihaknya menghimbau agar masyarakat  mengurangi menggantung baju yang menjadi tempat persembunyian nyamuk, wadah penampungan air, termasuk tampungan air dispenser. Masyarakat diingatkan untuk menguras bak, tidak menimbun barang-barang bekas, dan membuang genangan air. Ia menyebut masih terdapat masyarakat yang tidak peduli terhadap kondisi lingkungan sekitar.

Warga Kota Cimahi diminta Dwihadi Isnalini mewaspadai puncak kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) yang biasanya terjadi di akhir tahun mulai Oktober sampai Desember.(may nurohman)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x