Pak Ahmad dan Kesunyian di Jejak Sang Proklamator Menyusun Pledoi

- 7 Juni 2023, 22:09 WIB
Sejumlah pengunjung melihat dari dekat kondisi sel nomor 5 Blok F di Situs Sel Penjara Banceuy tempat Ir Sukarno di penjara saat  menjalani persidangan di Landraad sejak 30 Desember 1929.
Sejumlah pengunjung melihat dari dekat kondisi sel nomor 5 Blok F di Situs Sel Penjara Banceuy tempat Ir Sukarno di penjara saat menjalani persidangan di Landraad sejak 30 Desember 1929. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

Bung Karno dengan segala keterbatasannya berusaha untuk terus menulis Pledoi atau pembelaan dengan argument–argument yang akan disampaikan di Pengadilan Landraad yang kemudian dikenal dengan nama Gedung Indonesia Menggugat.

“Hanya Sel bapak (Soekarno) saja yang tidak dibongkar oleh pemerintah dan di jadikan Situs Bersejarah pada masa itu banyaknya kengerian yang terjadi disini. Ya maklum aja ini kan penjara kelas bawah waktu itu, jadi banyak tahanan politik yang menentang pemerintah Kolonial dan di jebloskan ke sini. Dan saat ini Pemerintah setempat suka datang untuk sekedar mengecek apakah ada kerusakan yang terjadi di sini dan mengirimkan laporan ke pusat untuk segera di perbaiki. Saya menjaga tempat ini karena panggilan alam saja, bukan karena gaji atau yang lain.” ujar Pak Ahmad.

Ahmad (58 tahun) Juru Pelihara Situs Sel Penjara Banceuy.
Ahmad (58 tahun) Juru Pelihara Situs Sel Penjara Banceuy.
Penjara Banceuy sejak masa Pemerintah Hindia Belanda sebuah tempat yang memancarkan kengerian. Penjara Banceuy menjadi saksi perjuangan luar biasa dari seorang Bapak Proklamator penggagas kemerdekaan bagi bangsa ini pada masa itu.

Terperangkap dalam penjara kelas bawah yang didedikasikan untuk tahanan politik rendah dan kriminal, ia secara kejam dan licik ditempatkan dalam sel nomer 5 oleh pihak Pemerintah Hindia Belanda. Setiap sudut sel Nomor 5 di Blok F satu dari 19 sel di Penjara Banceuy menjadi saksi bisu atas kejelian Bung Karno dalam mempertahankan perlawanan melawan penjajah Pemerintah Hindia Belanda.

Pak Ahmad hanya seorang diri menjaga Situs Sejarah yang menjadi jejak ataupun tapak sejarah di Situs Sel Penjara Banceuy. Meskipun ia sudah dikatakan sepuh tapi dirinya memiliki hati dan tekat untuk tetap mejaga tempat penuh makna sejarah bagi negeri ini.

Menurutnya tempat bersejarah seperti ini harus terus di perhatikan. “Jangan hanya pada saat musim politik saja, dengan mencari simpatik berkunjung ke sini setelah itu hilang lenyap bagai di telan bumi,” ujar Pa Ahmad.

Menurut warga sekitar Pak Ahmad mengabdi menjaga Situs Sel Penjara Banceuy dengan sepenuh hati. Dengan dilihat ia rela meninggalkan keluarga nya di Kuningan untuk menjaga peninggalan bersejarah dan hanya sesekali pulang dikala Situs Sel Penjara Banceuy sedang tutup.

Situs Sel Penjara Banceuy hampir buka setiap hari terkecuali datang nya tamu pemerintah yang akan sedikit mengubah jam oprasional biasanya. Pak Ahmad membuka Situs Sel Penjara Banceuy mulai jam 10.00 pagi. (Dina Awaliah Deswita)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x